Mohon tunggu...
Lukianto Suel
Lukianto Suel Mohon Tunggu... Freelancer - Biasa, tak ada yang istimewa

Menulis itu seperti berbicara tanpa lawan...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Puisi dan Musik

28 Februari 2024   11:26 Diperbarui: 28 Februari 2024   11:29 256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Istimewa apa? Dibaca saja belum kok bisa bilang istimewa....tuh kan.....belum belum udah ngeledek...."  Kata Kristin diantara tertawanya yang memperlihatkan sederet gigi yang rapi, putih dan nampak sehat, lalu memasang wajah cemberut. Kristin selalu nyaman didekat pemuda ini, gayanya yang agak cuek, tapi malah membuatnya penasaran untuk lebih mengenal Iskandar.

Untuk kegiatan sampingan, Iskandar adalah pembawa acara "Musik dan Puisi" di sebuah radio swasta yang bernama  "Matahati". Acara tersebut memiliki rating yang cukup tinggi karena cara membawakan acaranya yang menarik, dengan iringan musik yang ringan namun menyentuh. Puisi yang dibaca adalah kiriman-kiriman dari pendengar yang telah diseleksi, apakah pantas dibaca diacara tersebut, atau tidak. Dan Iskandar adalah salah satu yang ikut menseleksi puisi mana yang pantas dibaca, selain juga membawakannya dengan baik. Sedangkan Kristin adalah adik tingkatnya di kampus, yang merupakan salah satu pendengar dan penggemar dari acara tersebut. Disaat orang lebih suka membuka meda sosial melalui Handphone atau laptop, siaran radio swasta masih cukup mendominasi sehingga radio swastapun masih bisa berahan hidup.

Kristin? Seorang gadis keturunan Chinesse, dan dia hanyalah seorang penggemar dari acara yang dibawakan Iskandar tersebut, apalagi setelah mengetahui yang membawakan acara tersebut adalah kakak tingkat diperguruan tinggi tempat mereka belajar. Namun Kristin diam diam sering memperhatikan kakak tingkatnya itu. Terkadang timbul rasa ingin ada didekatnya untuk sekedar ngobrol dengan lelaki berambut sebahu itu, namun ia tahan karena semakin lama ia ada didekatnya, semakin ia tak ingin beranjak dari situ. Gadis ini tak ingin bermain-main dengan persaannya, karena ada halangan terbesar yang ia tahu tak akan bisa melewatinya saat ini.

"Bagaimana Kristin tahu kalau aku yang membawakan acara itu?" suatu saat Iskandar bertanya kepada Kristin.

Gadis itu tersenyum.

"Awalnya saya scan radio swasta, lalu dapat channel dengan musik syahdu begitu...." Kristin mengawali cerita. Karena ia suka sekali membuat puisi, maka ketika ia tahu itu adalah acara pembacaan puisi dengan sekali-sekali diputar lagu yang sepertinya isi dan maksud sairnya senada dengan puisinya, maka ia keterusan. Namun lama-lama ia seperti tak asing dengan suara modulasi pembawa acaranya, walaupun dengan nama samaran

" Sampai suatu malam saya penasaran dan datang ke studio dengan pura-pura menyerahkan selembar kertas yang berisi beberapa puisi tulisan saya. Saya tahu puisi saya nggak pantas dibaca diacara itu......"

" Saat saya datang,..." lanjutnya.." Saya masuk studio masih memakai helm dan masker dan yang keluar menerima saya waktu itu kak Iskandar sendiri. Begitu saya serahkan saya buru-buru pulang, takut disuruh buka helm dan masker..." Lanjutnya sambil tertawa kecil.

"Lha emangnya kenapa kalau ketahuan?" Tanya Iskandar sambil ikut tertawa tapi dengan rasa penasaran.

" Malu ah kak....karena saya tahu puisi saya jelek, nggak pantas dibaca.' Sergah Kristin. " Akhirnya emang dibaca oleh mas Urip waktu itu, itupun sudah tiga minggu kemudian. Padahal Kristin penginnya kak Iskandar yang membaca...." Kristin tertawa lagi.

"Pakai rahasia-rahasian gitu sih......"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun