Cuan semakin berlipat ketika pemilu mencapai tahapan pemilihan presiden dan wakil presiden. Sejak sekarang, pekerjaan-pekerjaan itu mungkin sudah ada di sekitar politisi seperti Puan Maharani, Prabowo Subianto, Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Sandiaga Uno, AHY, Ridwan Kamil, dan lain-lain. Kasus konflik wadas menunjukkan fenomena banyak kelompok politik dari berbagai 'aliran' berbeda itu disatukan oleh dan melawan Ganjar.
Naik-turunnya popularitas politisi di berbagai lembaga survey politik bisa saja diwarnai oleh kinerja keempat pekerjaan itu. Semakin naik peringkat mereka bisa saja merdampak pada makin banyaknya pekerjaan dan, tentu saja, cuan. Ini semua akan berujung pada makin tebalnya kantong dengan penghasilan.
Selain keempat pekerjaan itu, masih banyak pekerjaan lain yang kadang-kadang tidak terduga. Influencer, misalnya, dapat menghasilkan dukungan signifikan bagi politisi.Â
Endorsement dari seorang influencer yang kebetulan penyanyi sangat mempengaruhi jutaan subscriber-nya. Buzzer dan influencer mungkin juga termasuk di dalam cyber troops dari partai politik atau politisi.
Contoh lainnya, para politisi dan partai politik tentu saja akan mengaktifkan kantor-kantor mereka. Bagi politisi yang belum memiliki kantor atau pos-pos pemenangan, mereka yang beruang akan mengupayakannya semaksimal mungkin.Â
Selanjutnya, kantor-kantor itu akan memerlukan staf administrasi, pelayanan pendukung, dan lain-lain. Itu semua menciptakan pekerjaan baru bagi banyak orang.
Melalui empat pekerjaan terkait pemilu 2024 itu, kita bisa membayangkan berapa jumlah uang mengalir dari kantong satu ke yang lain. Transfer antar-akun bank juga bakal ramai. Banyak orang memiliki pekerjaan baru dan tambahan, sehingga menambah semarak rangakaian pemilu pada 2024.
Begitulah perayaan politik akan berlangsung di negeri dengan lebih 270 juta penduduk ini pada 2024 mendatang. Walau masih 2 tahun lagi, namun beberapa pekerjaan itu sudah dimulai dan diperkirakan masih memerlukan orang-orang dengan kualifikasi itu.Â
Anda tertarik mendaftar di salah satu pekerjaan itu? Cobalah mendekat pada para politisi atau orang-orang terdekatnya. Ini ibaratnya iseng-iseng berhadiah:)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H