Maka Socrates menjawab “Berjalanlah di kebun gandum sana. Ambillah satu gandum terbaik menurutmu dan bawa kemari, tetapi setelah engkau melangkah ke depan engkau tidak boleh kembali lagi ke belakang.”
Kemudian berjalanlah Plato mencari gandum terbaik dan akhirnya kembali kepada Socrates dengan tangan kosong.
“Kenapa engkau tidak membawa apa-apa?” Tanya Socrates
“Sebenarnya aku telah menemukan gandum yang baik menurutku, tetapi aku berpikir di depan ada yang lebih bagus. Ternyata yang bagus tadi sudah ada di belakang dan tidak bisa aku ambil karena engkau berkata aku tidak boleh berbalik ke belakang.”
Socrates bertutur, “Itulah cinta. Semakin engkau mencari yang terbaik maka semakin engkau tidak menemukannya.”
Selanjutnya Plato bertanya kepada Socrates tentang perkawinan.
“Guru, apa itu perkawinan? Bagaimana cara ku untuk meraihnya?”
“Berjalanlah pada hutan yang ada di depan ini, kemudian pilihlah satu pohon yang paling tinggi menurutmu, tebang dan bawa kemari. Tapi ingat, ketika engkau telah melangkah ke depan engkau tidak boleh lagi berbalik ke belakang.” Begitu jawab Socrates.
Kemudian Plato mulai berjalan dan akhirnya menemukan pohon yang dipilihnya. Dia persembahkan pohon itu kepada gurunya.
“Kenapa engkau memilih pohon itu?” Socrates menanyakan pohon itu.
“Aku teringat pesanmu yang pertama tadi, karena aku tidak boleh balik ke belakang aku memilih pohon ini karena menurutku ini sudah tinggi. Namun ternyata ada yang lebih baik daripada pohon ini di depan, tetapi aku sudah mengambil pohon ini.” Jawab Plato