1. Accept it (terima itu) dengan ikhlas
Menerima sesuatu dengan ikhlas itu tidak menyalahkan siapa-siapa. Contoh kalimat yang menyalahkan orang lain adalah saya sih ikhlas, tapi itu salahnya si fulan itu lho. Jika hal ini terjadi pada diri kita, maka marilah segera kita perbaharui niat kita.
2. Ambil pelajaran (ibrah)
Setiap kejadian-kejadian yang menurut kita buruk, pasti ada pelajaran yang bisa dipetik, ada hal baru yang perlu dijadikan pedoman. Jika itu buruk maka pelajaran untuk menghindarinya, jika itu baik maka pelajaran untuk membuat sesuatu yang lebih baik dari itu.
3. Berikan makna baru pada peristiwa tadi
Pernahkah kita ingat sesuatu yang lama, pada masa lampau itu adalah hal yang membuat kita jengkel tetapi sekarang itu membuat kita lucu? Jika pernah, itu artinya kita telah memberi makna baru pada peristiwa tersebut.
Maka saatnya kita untuk mengubah masa lalu menjadi pelajaran hidup yang bermakna. Namun untuk berubah tentu ada berbagai tanggung jawab. Tanggung jawab untuk perubahan itu adalah S>A. Apa artinya? Sabar, baca lebih lanjut. Saya tahu Anda sedang penasaran. Hehehe
S itu adalah sebab dan A itu adalah akibat. Sebab harus mengalahkan akibat. Kalimat orang yang ingin berubah karena sebab itu terdapat kata meskipun, walaupun, atau yang sejenis dengan itu. Contoh : “Meskipun lingkungan saya buruk, saya bisa jadi orang baik.”
Sedangkan orang yang mau berubah tetapi berorientasi dengan akibat maka ia akan menjadi korban kondisi. Ia akan kalah oleh kondisi sehingga nggak jadi berubah. Orang yang berorientasi berubah yang terpengaruh oleh akibat maka terdapat kata tapi, namun atau yang sejenisnya dengan itu. Contoh : “Aku ingin jadi orang baik, tapi lingkunganku buruk.”
Kalau ingin berubah ke arah yang lebih baik, jadilah orang yang bertanggung jawab untuk perubahan dengan berprinsip menggunakan sebab, bukan berorientasi pada akibat.
Be A True Lover