“Apa artinya, L?”
…
Benar saja, perpaduan kedua warna itu menghasilkan warna ungu di langit. Kalian mulai berhenti melakukan kesibukan masing-masing, dan memandangi langit dengan heran. Sebagian besar dari kalian mengabadikannya melalui lensa kamera.
“Mungkin ini akhirnya, L.”
“Apa?”
“Emosi berwarna ungu, warna baru. Emosi yang belum kita tahu maknanya.”
Saya mengangguk.
Aneh.
Dia sudah mengecat seluruh langit dengan warna ungu, namun tidak juga beranjak. Dia terdiam di tempatnya. Lama. Kalian sudah puas dengan warna baru langit. Kalian memutuskan untuk menyibukkan diri dengan menyebarluaskan foto langit ungu, kepada kawan dan keluarga. Sementara saya dan Waktu masih sama diamnya dengan dia.
“L, mungkin dia salah mengecat. Lihat, dia mematung seakan menyesal.”
Saya tergelak, lalu mengangguk. Saya salah kira. Tidak ada warna baru di langit, yang ada hanya tidak sengaja menghasilkan warna baru. Kali ini saya benar-benar berdiri, menyiapkan diri untuk pergi dari sini.