Mohon tunggu...
Livia Halim
Livia Halim Mohon Tunggu... Penulis - Surrealist

Surrealism Fiction | Nominator Kompasiana Awards 2016 Kategori Best in Fiction | surrealiv@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

[Cerpen] Terkurung Persis di C8A2C8

16 Mei 2016   10:09 Diperbarui: 16 Mei 2016   17:14 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Apa artinya, L?”

Benar saja, perpaduan kedua warna itu menghasilkan warna ungu di langit. Kalian mulai berhenti melakukan kesibukan masing-masing, dan memandangi langit dengan heran. Sebagian besar dari kalian mengabadikannya melalui lensa kamera.

“Mungkin ini akhirnya, L.”

“Apa?”

“Emosi berwarna ungu, warna baru. Emosi yang belum kita tahu maknanya.”

Saya mengangguk.

Aneh.

Dia sudah mengecat seluruh langit dengan warna ungu, namun tidak juga beranjak. Dia terdiam di tempatnya. Lama. Kalian sudah puas dengan warna baru langit. Kalian memutuskan untuk menyibukkan diri dengan menyebarluaskan foto langit ungu, kepada kawan dan keluarga. Sementara saya dan Waktu masih sama diamnya dengan dia.

“L, mungkin dia salah mengecat. Lihat, dia mematung seakan menyesal.”

Saya tergelak, lalu mengangguk. Saya salah kira. Tidak ada warna baru di langit, yang ada hanya tidak sengaja menghasilkan warna baru. Kali ini saya benar-benar berdiri, menyiapkan diri untuk pergi dari sini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun