Memegang Erat Adat Istiadat
Masih ada masyarakat yang masih memegang erat adat istiadat. Masyarakat tersebut masih berusaha meneruskan tradisi apapun, walaupun di sisi lain, pengaruh Belanda sudah merasuki setiap kehidupan masyarakat Indonesia.Â
"Secara kampung, sebenarnya engkau mesti takluk ke bawah mamak-mamakmu, Hanafi!"
Gaya Bahasa
Menurut Abrams, Stile, (style, gaya bahasa), adalah cara pengucapan bahasa dalam prosa, atau bagaimana seorang pengarang mengungkapkan sesuatu yang akan dikemukakan.
Gaya bahasa pada novel Salah Asuhan sudah menggunakan Melayu Tinggi. Ini menjadi ciri khas tersendiri, karena Salah Asuhan diterbitkan oleh Balai Pustaka. Selain itu, terdapat banyak penggunaan kata, istilah bahasa Belanda, sehingga novel ini menjadi semakin menarik, karena secara tidak langsung, pembaca menjadi lebih dekat dengan peristiwa, karena mengetahui secara langsung penggunaan bahasa Belanda yang dipakai oleh tokoh.Â
Sudut Pandang
Sudut pandang, point of view, viewpoint, merupakan salah satu unsur fiksi yang oleh Stanton digolongkan sebagai sarana cerita, literary device. Sudut pandang dalam karya fiksi mempersoalnya: siapa yang menceritakan, atau: dari posisi mana (siapa) peristiwa dan tindakan itu dilihat. Abrams juga menyatakan bahwa sudut pandang adalah cara atau pandangan yang dipergunakan pengarang sebagai sarana untuk menyajikan tokoh, tindakan, latar, dan berbagai persitiwa yang membentuk cerita dalam sebuah karya fiksi kepada pembaca.
Sudut pandang pada novel Salah Asuhan adalah sudut pandang persona ketiga: "Dia". Pengisahan cerita yang mempergunakan sudut pandang persna ketiga, gaya "dia", narator adalah seseorang yang berada di luar cerita yang menampilkan tokoh-tokoh cerita dengan menyebut nama, atau kata gantinya; ia, dia, mereka.
Dalam beramah-ramahan sampailah mereka ke Jembatan Merah.
Tapi Hanafi sekali-kali tidak mengindahkan segala kesenangan ibunya itu.