Hari ini aku dan Adrian berencana untuk menjenguk ayah dan anak itu. Tapi seperti biasa, Adrian menunggu di depan. Tak urung menemaniku masuk.
"Kamu tidak apa-apa kan, Des?"
"Bukan aku yang harusnya kamu tanyain, tapi Randa gimana dia sekarang?"
"Operasi masih belum bisa dilakukan."
"Radit memang benar-benar kurang ajar!" Rades kontan menggebrak meja, membuat kami kaget.
"Kok kamu nyalahin Radit?"
"Kamu tidak tahu ya? Orang yang berada dibalik ini semua itu Radit dan ayahnya yang buronan itu."
Sebetar. Apa aku melewatkan sesuatu? Jadi apa yang Radit bilang kapan hari itu benar? Bahwa ia bukan anak kandung Pak Ryo?
"Ayahnya Radit?"
"Ah, sudahlah. Ini bukan urusan kamu, Prin. Lebih baik kamu pulang. Tolong jagain Randa buatku."
"Terimakasih banyak ya, Nak. Kalau bukan keluargamu yang bersedia membantu selagi kami di tahan. Aku sendiri bingung harus bagaimana." Imbuh Pak Ryo.