Aku membalasnya dengan senyum pula.
"Sudah mendingan? Ndak panas lagi, Nak?" Ucapnya sambil menyentuh keningku, badanku masih agak panas memang.
"Emang saya kenapa, Tante?"
"Semalam kamu panas. Radit sampai tidak tidur jagain kamu sambil terus ngompres kening dan kakimu yang keseleo. Bahkan tadi pagi Tante bangunin Radit dalam posisi tidur duduk di samping kamu."
"Oh ya, Tan?"
Radit? Benarkah yang tadi aku dengar? Ternyata dia bisa juga kawatirin aku. Coba aja aku tahu, aku pengen lihat wajah Radit yang sekawatir itu. Aku sih, tidurnya kayak orang mati, bisa-bisanya sampai semalaman nggak bangun-bangun. Haha.
"Sekarang Radit mana, Tante?"
"Dia sudah berangkat sekolah, baru aja."
"Kok Prinsa nggak dibangunin, Tante."
"Prinsa tenang aja, lagi pula kamu masih belum sehat betul kan, Nak? Katanya Radit yang bakalan ngijinin kamu. Tadi sebelum ke sekolah juga, Radit mengabari Mama kamu lewat telfon. Biar tidak kawatir katanya. "
Wah!!! Radit, perhatian banget.