"Bukannya dari tadi  kamu pengen pulang kan?"
Ih! Dasar. Kumat lagi deh penyakitnya.
"Ternyata aku salah yah nembak duluan waktu itu?" Ucapku mengalihkan pembicaraan.
Radit memandangku tajam. Kemudian ia menarik tanganku. "Aku antar sekarang kamu pulang."
Baru aja aku ngarep Radit berubah. Eh, ternyata sama saja. Benar-benar manusia batu. Tapi kenapa ya, justru bikin penasaran gitu. Radit itu misterius. Banyak hal yang ingin aku telusuri dari seorang manusia batu sepertinya.
Baca Juga: Trouble Maker (Part 5), Trouble Maker (Part 4), Trouble Maker (Part 3), Trouble Maker (Part 2), Trouble Maker (Part 1)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H