Dan pulang sekolah, aku tak sengaja bertemu dia lagi di toko buku. Dia membeli novel. Sedang aku beli Biografi Abraman Lincolm. Di sana, pertama kalinya aku di ajak kenalan olehnya. Tangannya halus, matanya berbinar seperti bintang. Cantik.
Ini beneran tulisan Radit? Benar-benar sulit dipercaya.
Kamis, 29 Juli 2017
Jagad tengah berguncang karena kehilangan bintangnya. Malam sedang menangis karena kehilangan bulan.Tahukah kalian kenapa? Karena saat ini, akulah yang mencurinya, semua itu aku persembahkan untuk bidadariku. Aku telah memilikinya, sejak hari ini. Aku ini lelaki macam apa tak berani mengucapkan perasaannya sendiri. Justru dia yang seorang perempuan yang menyatakan cintanya padaku.Â
Â
Radit? Ternyata dia duluan yang suka aku? Kenapa aku dulu masang muka besi buat nembak dia. Mana pas jawab iya tetap pasang wajah dingin dan cueknya lagi. Gemes.
"Tidak sopan baca diary orang tanpa seizinnya." Tiba-tiba ada yang mengambil buku itu dari tanganku.
"Radit?" Aku terkejut, "kamu sudah pulang?"
"Udah sejauh mana kamu menjelajah kamarku?" Tukas Radit sambil mengedar pandang. Mungkin ia melihat ada beberapa benda yang letaknya beralih.
"Siap-siap. Aku antar pulang."
"Sekarang?"Â