Belajar dari kasus ini, badan regulasi tentunya perlu mengatur kembali aturan untuk mengidentifikasi dan menetapkan kadar kontaminan berbahaya.Â
Untuk kontaminan yang diketahui, seperti DEG, badan regulasi perlu berusaha untuk menghilangkan motivasi pemalsuan dan memiliki metode uji yang spesifik yang dapat mencegah pemalsuan.Â
Produsen bahan baku dan pembuat produk obat juga perlu disosialisasikan akan pentingnya penyediaan produk yang murni dan aman serta potensi konsekuensi kesehatan berbahaya yang disebabkan oleh pemalsuan produk apa pun.Â
Di samping itu, sangat ironis bahwa pasar bersifat global, namun regulasi bersifat lokal, sehingga penyediaan sumber daya tambahan untuk upaya regulasi internasional yang terkoordinasi menjadi penting untuk diupayakan.
Komunitas medis, bekerja sama dengan badan pengawas, perlu mengembangkan program kerja sama untuk mengidentifikasi rantai toksisitas. Populasi yang berpotensi berisiko, seperti bayi atau lansia, perlu diidentifikasi dan dipelajari lebih mendalam.Â
Organ target utama untuk banyak toksin adalah ginjal dan hati. Dokter dan ahli patologi di komunitas kedokteran hewan dan medis, bersama dengan badan regulasi, dapat menggunakan daftar bersama penyakit ginjal dan hati yang tidak diketahui penyebabnya untuk lebih efektif mengidentifikasi toksin.Â
Selain itu, masyarakat sebaiknya menunggu hasil investigasi dan menghindari obat dengan bahan yang terkontaminasi tersebut (gliserin, propilen glikol, sorbitol, dsb.).
Oleh karena itu, terlepas dari usaha keras yang telah dilakukan semua pihak untuk menjaga mutu dan kualitas obat, masih banyak upaya dan celah untuk berbenah diri.Â
Mencegah keracunan di masa depan tentunya membutuhkan kerja sama berbagai antar pihak dan instansi, seperti badan regulasi, komunitas ilmiah, dan masyarakat dalam upaya peningkatan regulasi demi mewujudkan keamanan obat dan kesehatan nasional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H