Toksin dari obat-obatan yang terkontaminasi seringnya baru diidentifikasi hanya ketika mempengaruhi sejumlah besar orang, dan/ atau menyebabkan banyak kematian, atau adanya orang yang menyadari ini.Â
Oleh karena itu, sangat masuk akal bahwa kasus dan kontaminasi kecil mungkin telah terjadi sehari-hari dan mengakibatkan penyakit ringan, namun tidak kita sadari.Â
Populasi yang paling berisiko tentunya adalah orang yang berulang kali terpapar suatu produk. Kita tentunya perlu menunggu hasil investigasi, namun beberapa hal mungkin dapat ditingkatkan dalam upaya peningkatan keamanan dan mutu obat.
Sebagaimana Menteri Riset dan Teknologi mengatakan bahwa 95% bahan baku obat masih diimpor, maka industri farmasi di Indonesia tentunya akan terus mencari bahan baku dari negara lain.Â
Namun saat ini regulasi mutu bahan baku belum diterapkan secara internasional, namun masih secara regional, sehingga meskipun produksi obat (finished goods) di Indonesia dilakukan di bawah pedoman yang diregulasi secara ketat, bahan baku baku yang digunakan mungkin berasal dari negara dengan regulasi buruk.Â
Memperoleh bahan baku obat dari negara-negara dengan regulasi rendah memberikan manfaat ekonomi bagi negara-negara pengekspor dan pengimpor dan membantu membina hubungan internasional yang positif.Â
Sayangnya, bersama dengan manfaat ini, ada resiko yang berkaitan dengan penggunaan bahan baku yang mungkin tidak aman.
Bahan baku dari dengan regulasi ketat tentunya memiliki jaminan kualitas lebih baik dibandingkan bahan baku dari negara dengan regulasi rendah.Â
Bahan baku obat terkontaminasi yang diproduksi di negara dengan regulasi buruk dapat melintasi batas nasional dan digunakan dalam proses manufaktur obat di negara dengan regulasi ketat. Bila bahan baku sudah masuk ke rantai produksi, bahan baku yang terkontaminasi dapat menyebar.
Tampaknya tidak mungkin membatasi akses ke pasar lokal, karena tentunya akan menurunkan ekonomi. Kekuatan pasar global juga telah mencapai keberhasilan dalam meningkatkan keselamatan, walaupun masih terdapat kasus toksisitas.Â
Dengan adanya ancaman toksin atau praktik berbahaya, maka pengujian produk, pemastian produk, dan quality-by-design memiliki peran yang sangat penting.