Mohon tunggu...
Ayu Safitri
Ayu Safitri Mohon Tunggu... Konsultan - Trainer dan Konsultan Homeschooling

Penulis dan Trainer untuk http://pelatihanhomeschooling.com/ Ikuti saya di Instagram https://www.instagram.com/missayusafitri/ Ikuti saya di Facebook https://www.facebook.com/missayusafitri Tonton dan subscribe VLOG saya http://bit.ly/apaituhomeschooling

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kenapa Sih Anak Tak Mampu Mengingat Pelajaran Lebih Lama?

29 Januari 2018   12:02 Diperbarui: 29 Januari 2018   15:41 9628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terjadi pada informasi tersebut saat diproses oleh hippokampus? Yang terjadi adalah pemberian 'label'. Label penting atau tidak penting.

Jika dianggap penting, maka informasi/pengalaman ini akan tersimpan dalam memori jangka panjang.

Lalu, informasi seperti apa yang dianggap penting?

Pertama, informasi yang bernilai keselamatan hidup. Misalnya, jari Anda terpotong saat mengupas apel. Di lain hari, saat Anda harus mengupas apel atau menggunakan pisau kembali, Anda akan berhati-hati. Anda tentu tak ingin kan, pengalaman seperti ini terulang lagi? Sebab itu, pengalaman jenis ini akan langsung masuk ke memori jangka panjang. Tanpa perlu dihafal!

Kedua, informasi yang membangkitkan emosi. Misalnya, saat mendengarkan radio tiba-tiba ada lagu yang sering Anda dengarkan dengan cinta pertama Anda sewaktu SMA. Kemudian, Anda teringat dengan si cinta pertama yang kini sudah berkeluarga dengan wanita lain. Informasi yang mengandung muatan emosi tinggi akan sulit untuk dilupakan.

Lalu, apa yang terjadi dengan anak-anak kita di sekolah?

Kenapa mereka mudah sekali melupakan materi pelajaran yang baru saja dipelajari? Inilah salah satu penyebabnya. Anak-anak kita belum menemukan kaitan antara apa yang dipelajari dengan manfaat yang bisa didapatkan di dunia nyata.

  • Kita mempelajari fisika tanpa pernah tahu kapan bisa memanfaatkan ilmu fisika
  • Kita mempelajari kimia tanpa pernah tahu apa manfaatnya untuk diri sendiri di masa depan
  • Kita mempelajari matematika dengan cara duduk, mendengarkan dan mencatat, tanpa ada unsur muatan emosi sedikit pun

Apakah itu dalam keadaan happy atau semangat. Hampir tanpa ada perasaan senang saat menjalani keseharian di kelas. Pembelajaran yang terjadi sangat monoton.

Materi pelajaran yang disampaikan seringkali jauh dari konteks kehidupan nyata anak-anak dan metode penyampaian guru di kelas sangat membosankan, yakni ceramah.

Membuat Anak Tertarik dengan Materi Pelajaran

Lalu, bagaimana agar anak memiliki antusiasme yang baik saat belajar? Bagaimana cara meningkatkan daya ingat dan konsentrasi anak?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun