Mohon tunggu...
Reza Pratama Nugraha
Reza Pratama Nugraha Mohon Tunggu... -

A biologist, hobby membaca, suka berkhayal, dan ditumpahkan ke dalam tulisan dan gambar | illustrasi : http://liopolt09.deviantart.com/ |Blog: http://catatansikurakura.blogspot.co.id/ | Email : Liopolt09@gmail.com | Biologi Unsoed '13

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Naas

22 Januari 2019   21:15 Diperbarui: 22 Januari 2019   21:28 12
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Yasudah, besok aku bilang sendiri ke anaknya."

Ibu melihat ke arah Afrizal yang kembali fokus menonton TV. Ibu bersykur sekali punya anak rajin dan penuh rasa tanggung jawab. Berkali-kali Ibu merasa bersalah bahwa dirinya yang hanya lulusan SD tidak mampu melanjutkan sekolah anaknya. Ibu ingat setelah kematian bapaknya, Afrizal berkata, "Gak apa bu, Afrizal yang kerja.", Ibu menangis mengatakan tidak boleh begitu, harapan orang tua adalah melihat anaknya mampu hingga ke pendidikan tinggi, "Afrizal kerja sampai Ani lulus, nanti Afrizal lanjut sekolah lagi, janji bu, gimana kalau gitu?"

Tentu Afrizal hanya berkata begitu untuk meyakinkan sang Ibu, dan karenanya hingga kini mereka masih mampu bertahan dari segala kesusahan yang mereka hadapi.

Sekali lagi dalam pikir Ibu, bahwa Ibu sungguh bersyukur memiliki anak seperti Afrizal.

***

Keesokan harinya, terdengar kabar dari telpon bahwa Afrizal ditangkap pihak kepolisian.

Ibu pingsan. 

***

Afrizal berdiri di antara cleaning service yang kemarin mendapati tugas mengurus kamar mandi.

Seorang ibu dengan wajah gusar bersama pihak kepolisian menyuruh sang anak menunjuk.

"Saya tahu! Salah satu dari kalian memperkosa anak saya!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun