"Aku tidak mau Ayah dan Ibuku sakit. Ayah dan Ibu pasti sehat dan kuat, karena makannya banyak," teriak Akil sambil memukul bahu Noya.
"Aduh, sakit. Ini sakit, Ibu!" teriak Noya yang hampir menangis.
"Akil, jangan suka memukul ya. Tuhan memberikan tangan kepada kita, supaya digunakan untuk hal yang baik-baik," Ibu Noya menasehati Akil dengan penuh kasih sayang.
"Noya nakal, Bibi. Noya bilang Ayah dan Ibuku akan sakit," jawab Akil sambil menangis pelan.
"Tidak, Akil. Ayah dan Ibumu sehat. Maafkan Noya ya! Noya, ayo minta maaf kepada Akil," lanjut Ibu Noya.
Noya pun akhirnya meminta maaf kepada Akil. Akil juga memaafkan Noya.
"Ini sudah menjelang maghrib. Ayo kita masuk rumah. Nanti kita minta bantuan warga lain di sini untuk mencaritahu tentang alamat tinggalmu, Akil. Jadi Akil jangan khawatir ya," kata Ibu Noya yang langsung membimbing Akil dan Noya untuk masuk ke dalam rumah.
Bersambung...Â
Ditulis oleh Lina WH
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H