Mohon tunggu...
Lilis Uswatun Hasanah
Lilis Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... -

Menulis lah , sebab menulis itu membuat kamu mampu mengembangkan kreativitasmu ^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penanaman Olimpisme Untuk Membangun Lingkungan Pendidikan Yang Kondusif

10 November 2013   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7 Komponen Standar
Dari Sasaran Pembentukan Moral Dalam Olympism
(Tercantum dalam piagam olimpiade)


  1. Kesempurnaan Dalam Performansi (Excellence in performance)
  2. Berpartisi Dengan Kegembiraan & Kesenangan (Joy and pleasure in participation)
  3. Kejujuran dalam berkompetisi (Fairness of play)
  4. Rasa Hormat Terhadap Sesama (Respect for other nations, cultures, religions, races and individuals)
  5. Pengembangan Kualitas Manusia (Human quality development)
  6. Belajar Secara Bersama & Terpadu (Leadership by sharing, training, working and competing together )
  7. Kedamaian Antara Bangsa (Peaceful co-existence between different nations peace)

All of these standards are applicable in our daily life either on or off the field of play. (Olympic Charter)

“ Olympism “ Sangat Relevan Dengan Tuntuan Lingkungan Eksternal Pendidikan

Filosofi & Nilai-nilai Yang Terkandung:

Visioner (tujuan jangka panjang)

Peaceful (kedamaian)

No Discrimination (tidak diskriminatif)

Mutual Understanding (saling memahami)

Friendship (persahabatan)

Solidarity (solidaritas)

Fair Play (kejujuran,adil,wajar)

Excellence (keunggulan)

Fun (kesenangan)

Respect (menghargai)

Human Development  (pengembangan diri)

Leadership (Kepemimpinan)

Motivation (semangat,pantang menyerah)

Team Work (kerjasama, sinergi)

Relevansi Motto Olimpiade Dengan
Kriteria Manusia Yang Profesional

Citius

(Paling Cepat Dalam Berdaptasi)

Altius

Memiliki Prestasi /Kinerja Paling Tinggi

Fortius

(Memiliki Daya Saing Paling Kuat )

PENANAMAN NILAI-NILAI OLYMPISM

DI LINGKUNGAN PENDIDIKAN AKAN EFEKTIF  BILA DILAKSANAKAN  SECARA SISTEMATIS


  1. Merupakan bagian dari  keseluruhan kurikulum pendidikan


  1. Menggunakan  metode “ proses dinamika kelompok “ atau       “quantum learning process”

Berbagai contoh pendekatan dalam penerapan pembinaan

olahraga (penanaman olympism)  usia dini di lingkungan

sekolah diberbagai negara.

Perencanaan Kompetisi olahraga secara masal dan berjenjang

yang diharapkan dapat menciptakan prestasi tingkat dunia &

mengharumkan Nama bangsa



Olahraga sebagai hiburan, juga bisa di rancang untuk

membangun nilai persahabatan, kedamaian dan kejujuran manusia

Penanaman Olympism pada para mahasiswa, dengan

pendekatan dinamika kelompok (group dinamic & fun)

Pendekatan Kepelatihan /Pengajaran   Di Lingkungan Pendidikan Dengan  Menanamkan Nilai Dan Semangat Olimpisme Pada Diri Peserta Didik, Terbukti  Sangat Efektif

KESIMPULAN

-Sistem pendidikan yang kondusif yang menghasilkan multi kompetensi anak didik sangat diperlukan dalam menghadapi era informasi/globalisasi

-Nilai nilai olahraga (Olympism) memiliki relevansi dan keterkaitan erat dengan tujuan dan visi pendidikan yang kondusif.

-Penanaman Olympsm secara terpadu dan konsisten pada lingkungan pendidikan, dapat mendukung terciptanya output pendidikan (SDM) sesuai yang diharapkan

-Diperlukan pengembangan program program penanaman Olympism di lingkungan sekolah, dengan pendekatan yang lebih kreatif ,inovatif, efisien dan efektif .

-Dukungan komitmen dari berbagai pihak (Pemerintah,masyarakat, pelaku pendidikan dan pihak swasta) saat ini sangat di perlukan untuk menghasilkan prestasi olah raga Indonesia yang maksimal.

Masa Depan Dunia Pendidikan Dan Kemajuan Bangsa Indonesia

Menjadi  Tanggung Jawab Kita Bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun