Mohon tunggu...
Lilis Uswatun Hasanah
Lilis Uswatun Hasanah Mohon Tunggu... -

Menulis lah , sebab menulis itu membuat kamu mampu mengembangkan kreativitasmu ^_^

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Penanaman Olimpisme Untuk Membangun Lingkungan Pendidikan Yang Kondusif

10 November 2013   21:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:20 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

-Selalu semangat / antusias

-Proaktiv dalam bertindak

-Tidak ragu-ragu

-Berpikir & bertindak positif

-Belajar cara berpikir orang2 sukses

-Selalu tetapkan target dalam hidup

-Melakukan sesuatu dengan niat &

keyakinan, kemudian “lakukan”

2

MANDIRI

-Bersikap profesional

-Berbuat yang terbaik

-Selalu “update” diri

-Adaptif

-Pahami potensi diri & kembangkan

-Kurangi ketergantungan pada orang lain

-Bersikap profesional dimanapun

-Yakinkan bahwa anda bagian dari orang2

sukses

3

“SURVIVE”

-Kreatif & Inovatif

-Mampu melihat tantangan & hambatan sebagai peluang

-Berpikir “ekonomis”

-Selalu berperan dalam situasi, kondisi & dimanapun

-Lihatlah banyak peluang di sekitar kita

-Jangan cepat puas diri, “kerjakan,

perbaiki,kerjakan”

-Survive dimulai dari memahami potensi diri

PENANAMAN NILAI-NILAI OLYMPISM DI INSTITUSI PENDIDIKAN MERUPAKAN PENDEKATAN YANG EFEKTIF  DALAM MENGEMBANGKAN “SOFT SKILL“ SISWA

LANDASAN & DASAR PEMIKIRAN :

Pengertian Olympism

(Yang Tercantum Dalam  Piagam Olimpiade)

Merupakan dasar fundamental dan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikan  keseimbangan jasmani dan rohani, serta mengharmonikan hubungan antara kehidupan olahraga, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dapenghargaan pada prinsip perinsip etika yang universil.

Olympism Merupakan :

Suatu filsafat kehidupan, yang menyatukan dan menyeimbangkan badan yang sehat dengan kemauan dan kecerdasan.

Kesatuan antara olahraga, kebudayaan dan pendidikan

Olympism = Sport + Culture + Education)

Gerakan olahraga selain mengembangkan pola hidup yang sehat, Juga merupakan suatu cara untuk menggembirakan diri  dan meningkatkan mutu dan nilai pendidikan.

Olahraga sebagai ”Sekolah untuk kehidupan”

Olahraga yang dilakukan melalui perancangan dan palaksanaan yang benar merupakan sekolah yang baik bagi kehidupan masa sekarang dan masa depan, oleh karena itu  olahraga yang dimulai sejak anak-anak berada di sekolah dasar yang dikenal dengan istilah mata palajaran pendidikan jasmani haruslah mendapat perhatian dan ditunjang dengan segala aspek yang diperlukan.

Keterampilan yang diperolah melalui berbagai macam partisipasi dalam permainan merupakan dasar perkembangan manusia secara keseluruhan. Keterampilan tersebut dapat berupa kerja sama, percaya dan harga diri yang merupakan faktor-faktor penting yang mendasar untuk membentuk pribadi manusia agar mereka dapat dan mampu berpikir dan berbuat untuk kepentingan dirinya, masyarakat, negara, bangsa dan dunia (kepentingan masa depannya)

(Prof. Imam Suyudi:  PakarOR/ Mantan Direktur National Olympic Academic Of  Indonesia )

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun