Mohon tunggu...
Lilik Ismatun Nisak
Lilik Ismatun Nisak Mohon Tunggu... Operator - my spirit for my life

Sebuah permasalahan hidup yang kita alami itu sebuah proses yang akan mendewasakan kita

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode STAR (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil dan Dampak)

8 Desember 2022   05:46 Diperbarui: 8 Desember 2022   05:49 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Praktik Pengalaman Lapangan

di TK Miftakhul Arifin

Jepara

Menurut Dra. Hj. Yenni Putri, MM (2022) mengatakan bahwa Best Practice adalah Praktik Terbaik, Menurut KBBI Praktik Terbaik adalah suatu cara paling efisien (upaya paling sedikit) dan efektif (hasil terbaik), jadi Best Practice adalah "pengalaman terbaik" dari keberhasilan seseorang atau kelompok dalam melaksanakan tugas, termasuk dalam mengatasi berbagai masalah dalam lingkungan tertentu. Membuat Best Practice merupakan salah satu bentuk pengembangan diri seorang guru, kepala sekolah, serta pengawas. Hal tersebut karena mereka tentu memiliki banyak pengalaman yang berhasil dalam mengatasi berbagai masalah pendidikan dalam menjalankan tugas profesinya.  Selain itu, Best Practice juga merupakan salah satu bentuk dari publikasi bahkan bisa menjadi karya ilmiah yang bisa dilakukan oleh seorang guru saat melaksanakan pembelajaran di sekolah (Putri, 2022).


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran 

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Ke 1

Lokasi

TK MIFTAKHUL ARIFIN

Lingkup Pendidikan

PAUD (Taman Kanak - Kanak Kelompok B)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Kelas B Dalam Mengenal huruf alfabet

Penulis

Lilik Ismatun Nisak, S. Pd.

Tanggal

18 Oktober 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari pembelajaran ini adalah  beberapa anak didik kelompok B yang masih mengalami kesulitan dalam mengenal huruf alfabet.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan anak didik, teman sejawat dan orang tua murid, masalah tersebut disebabkan karena :

  • Belum menggunakan media yang lebih efektif dan menyenangkan untuk mengenalkan huruf

Motivasi anak dalam belajar mengenal huruf cenderung  rendah

Anak cenderung lebih tertarik untuk bermain

Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rendahnya kemampuan peserta didik kelompok B di TK Miftakhul Arifin dalam mengenal huruf alfabet dikarenakan kurangnya kegiatan pembelajaran untuk menstimulasi kemampuan anak dalam mengenal huruf dan belum menggunakan pendekatan yang sesuai, baik dari penggunaan metode ataupun media yang menarik untuk anak agar anak merasa asyik dan lebih tertarik dalam bermain dan tidak merasa lelah atau bosan.

  • Apa Pentingnya Praktik ini untuk dilakukan/dibagikan?

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang menemui permasalahan yang sama yaitu anak yang masih kesulitan dalam mengenal huruf alfabet.

Saya harap praktik pembelajaran ini selain untuk memotivasi dan memperbaiki pembelajaran yang telah saya lakukan selama ini, juga dapat menjadi referensi bagi rekan guru yang lain.

  • Apa Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini ?

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan serta berpusat pada anak menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

Sebelum praktek pembelajaran ke 1 dilaksanakan, guru menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPPM, RPPH, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, LKPD, serta Rencana Evaluasi Pembelajaran.

Dengan adanya masalah anak  yang kurang mampu dalam mengenal huruf alfabet, guru berinisiatif memberikan pembelajaran yang lebih menarik untuk anak yaitu menyusun loose part menjadi huruf dan kata, menjepit clothespin huruf menjadi kata, kolase gambar ayam, dan bermain papan huruf.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan yang dihadapi untuk tercapainya tujuan tersebut yaitu :

Melaksanakan pembelajaran berbasis Problem Based Lerning (PBL) yang melibatkan anak agar aktif secara langsung. Pembelajaran yang berpusat pada anak, serta guru sebagai fasilitator.

Upaya untuk memfokuskan anak dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran yang menarik untuk anak, seperti pemberian ice breaking serta penayangan video dengan menggunakan media berbasis IT.

Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan inovatif yaitu mengunakan laptop, video tentang materi pembelajaran deengan tema binatang sub tema binatang ternak, dengan sub-sub tema binatang ayam, serta menggunakan media yang mendukung, yaitu menggunakan gambar ayam yang didesain seperti wayang, clothespin huruf, loose part, kartu huruf bergambar, papan huruf.

Meningkatkan motivasi belajar anak dengan merancang RPPH dan menentukan kegiatan yang menarik dan sesuai dengan permasalahan yang diatasi yaitu merancang kegiatan anak yang lebih menariik dan menyenangkan anak dalam mengenal huruf alfabet dengan kegiatan menyusun loose part menjadi huruf dan kata, menjepit clothespin huruf menjadi kata, kolase gambar ayam dan kolase huruf ayam, dan bermain papan huruf.

Pada saat melaksanakan pembelajaran berbasis problem based learning, anak memilih dan menyelesaikan kegiatan yang mereka pilih dan secara bergantian dari kegiatan 1 ke kegiatan 2, dst. Dalam kegiatan menyusun loose part menjadi huruf dan kata, dengan ini anak dapat bermain sekaligus belajar menggunakan loose part. Selain itu dapat melatih kreativitas anak.  Kemudian dalam kegiatan menjepit clothespin huruf menjadi kata, selain dapat membantu anak dalam mengenalkan huruf dengan menjepitkan sesuai hurufnya, dengan media clothespin anak dapat melatik motorik halus anak, yaitu kekuatan jari-jari anak dalam menjepitkan clothespin. Kegiatan selanjutnya yaitu kolase gambar ayam dan kolase gambar huruf ayam, dalam kegiatan ini selain dapat merangsag anak dalam mengenal huruf dengan kolase huruf juga dapat merangsang aspek seninya dan sangat menarik untuk anak, karena menggunakan loose part, seperti pasir berwarna, daun kering, biji-bijian, dan lain sebagainya. Dan yang terakhir ini ada kegiatan bermain papan huruf, dengan media ini disediakan kartu bergambar dan stick huruf yang menarik untuk anak, kemudian anak dapat memainkan stick huruf dengan Menyusun stick huruf menjadi kata sesuai kartu yang dipilih.  

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Refleksi dari proses pembelajaran yang dilakukan yaitu masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada saat pembelajaran. Saya sebagai guru kurang dalam memberikan fasilitas, dalam penayangan video masih menggunakan notebook sehingga kurang bisa menjangkau luas.

Untuk penggunaan media dan metode yang telah dilaksanakan terbukti efektif   dan meningkatkan kemampuan bahasa anak, terutama dalam mengenal huruf alfabet pada anak.

Dampak dari penerapan model pembelajaran ini membuat anak lebih termotivasi dalam kegiatan yang melatih kemampuan bahasa anak, bahkan aspek perkembangan yang lain, seperti seni, kognitif, fisik motorik, sosial emosional, serta nilai agama moral.

Respon anak terlihat bahwa terjadi peningkatan motivasi dan ketertarikan dalam pembelajaran. Sehingga kemampuan bahasa anak dapat meningkat.

Respon dari teman sejawat sangat positif, kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat menjadi referensi dan acuan untuk perbaikan kegiatan pembalajaran yang akan datang.

Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu motivasi belajar anak yang meningkat, yaitu karena pembelajaran yang diberikan berbeda dari biasanya. Anak lebih tertarik bahkan menjadi lebih aktif dalam menyelesaikan kegiatan.

Model pembelajaran problem based learning ini memberi dampak positif mampu menyelesaikan sebuah permasalahan dengan menyelesaikan tugas yang diberikan.

 


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Ke 2

Lokasi

TK MIFTAKHUL ARIFIN

Lingkup Pendidikan

PAUD (Taman Kanak - Kanak Kelompok B)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan kreativitas anak dalam menggambar masih rendah

Penulis

Lilik Ismatun Nisak, S. Pd.

Tanggal

31 Oktober 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari pembelajaran ini adalah  beberapa anak didik kelompok B dalam kemampuan kreativitas anak dalam menggambar masih rendah.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan anak didik, teman sejawat dan orang tua murid, masalah tersebut disebabkan karena :

  • Media yang digunakan dalam pembelajaran menggambar belum bervariasi.

Anak cenderung menggantungkan guru

Anak merasa kurang percaya diri dengan gambarnya

Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rendahnya kemampuan peserta didik kelompok B di TK Miftakhul Arifin dalam menggambar dikarenakan kurangnya kegiatan pembelajaran untuk menstimulasi kemampuan anak dalam menggambar dan belum menggunakan pendekatan yang sesuai, baik dari penggunaan metode ataupun media yang menarik untuk anak agar anak merasa asyik dan lebih tertarik dalam bermain dan tidak merasa lelah atau bosan.

  • Apa Pentingnya Praktik ini untuk dilakukan/dibagikan?

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang menemui permasalahan yang sama yaitu anak yang masih kesulitan dalam menggambar.

Saya harap praktik pembelajaran ini selain untuk memotivasi dan memperbaiki pembelajaran yang telah saya lakukan selama ini, juga dapat menjadi referensi bagi rekan guru yang lain.

  • Apa Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini ?

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan serta berpusat pada anak menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

Sebelum praktek pembelajaran ke 1 dilaksanakan, guru menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPPM, RPPH, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, LKPD, serta Rencana Evaluasi Pembelajaran.

Dengan adanya masalah anak  yang kurang mampu dalam menggambar, guru berinisiatif memberikan pembelajaran yang lebih menarik untuk anak yaitu menggunakan pembelajaran berbasis project based learning dengan kegiatan menggambar di atas kain canvas yang lebar. Dalam kegiatan ini, anak-anak bekerja sama untuk membuat karya dengan menggambar di atas canvas lebar.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan yang dihadapi untuk tercapainya tujuan tersebut yaitu :

Upaya untuk memfokuskan anak dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran yang menarik untuk anak, seperti pemberian ice breaking serta penayangan video dengan menggunakan media berbasis IT.

Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan inovatif yaitu mengunakan laptop, proyektor, video tentang materi pembelajaran deengan tema binatang sub tema binatang di air (laut), dengan sub-sub tema binatang ayam, serta menggunakan media yang mendukung, yaitu kain canvas, pasir berwarna, daun kering, lem, pewarna.  

Meningkatkan motivasi belajar anak dengan merancang RPPH dan menentukan kegiatan yang menarik dan sesuai dengan permasalahan yang diatasi yaitu merancang kegiatan anak yang lebih menariik dan menyenangkan anak dalam menggambar menggunakan pembelajaran berbasis project based learning dengan kegiatan menggambar di atas kain canvas yang lebar. Dalam kegiatan ini, anak-anak bekerja sama untuk membuat karya dengan menggambar di atas canvas lebar.

Pada saat melaksanakan pembelajaran berbasis project based learning dengan kegiatan menggambar di atas kain canvas yang lebar. Dalam kegiatan ini, anak-anak bekerja sama untuk membuat karya dengan menggambar di atas canvas lebar. Ada yang meracik atau membuat warna dengan mencampurkan bahan, ada yang menyiapkan media yang lain seperti pasir berwarna, daun kering, lem. Kemudian bekerja sama menggambar di atas kain canvas menjadi sebuah karya seni gmbar atau seni Lukis yang indah.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Refleksi dari proses pembelajaran yang dilakukan yaitu masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada saat pembelajaran. Saya sebagai guru masih kurang dalam pendampingan anak, karena harus sering berpindah dari kelompok 1 ke kelompok 2. Kemudian an cenderung aktif dalam kegiatan.

Untuk penggunaan media dan metode yang telah dilaksanakan terbukti efektif   dan meningkatkan kemampuan bahasa anak, terutama dalam menggambar pada anak.

Dampak dari penerapan model pembelajaran ini membuat anak lebih termotivasi dalam kegiatan yang melatih kemampuan bahasa anak, bahkan aspek perkembangan yang lain, seperti seni, kognitif, fisik motorik, sosial emosional, serta nilai agama moral.

Respon anak terlihat bahwa terjadi peningkatan motivasi dan ketertarikan dalam pembelajaran. Sehingga kemampuan bahasa anak dapat meningkat.

Respon dari teman sejawat sangat positif, kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat menjadi referensi dan acuan untuk perbaikan kegiatan pembalajaran yang akan datang.

Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu motivasi belajar anak yang meningkat, yaitu karena pembelajaran yang diberikan berbeda dari biasanya. Anak lebih tertarik bahkan menjadi lebih aktif dalam menyelesaikan kegiatan.

Model pembelajaran Project Based Learning ini memberi dampak positif mampu menyelesaikan sebuah permasalahan dengan menyelesaikan tugas yang diberikan.

 


Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Ke 3

 

Lokasi

TK MIFTAKHUL ARIFIN

Lingkup Pendidikan

PAUD (Taman Kanak - Kanak Kelompok B)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Kemampuan Peserta Didik Kelas B Dalam Mengenal Angka 1-10

Penulis

Lilik Ismatun Nisak, S. Pd.

Tanggal

11 November 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari pembelajaran ini adalah  beberapa anak didik kelompok B yang masih mengalami kesulitan dalam mengenal angka 1-10.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan anak didik, teman sejawat dan orang tua murid, masalah tersebut disebabkan karena :

Kegiatan pembelajaran mengenal angka yang kurang menarik untuk anak

Motivasi belajar anak rendah dalam belajar mengenal angka karena tidak mau

Anak cenderung lebih tertarik untuk bermain

Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rendahnya kemampuan peserta didik kelompok B di TK Miftakhul Arifin dalam mengenal angka 1-10 dikarenakan kurangnya kegiatan pembelajaran untuk menstimulasi kemampuan anak dalam mengenal angka dan belum menggunakan pendekatan yang sesuai, baik dari penggunaan metode ataupun media yang menarik untuk anak agar anak merasa asyik dalam bermain dan tidak merasa lelah atau bosan.

        

  • Apa Pentingnya Praktik ini untuk dilakukan/dibagikan?

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang menemui permasalahan yang sama yaitu anak yang masih kesulitan dalam mengenal angka 1-10.

Saya harap praktik pembelajaran ini selain untuk memotivasi dan memperbaiki pembelajaran yang telah saya lakukan selama ini, juga dapat menjadi referensi bagi rekan guru yang lain.

  • Apa Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini ?

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan serta berpusat pada anak menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

Sebelum praktek pembelajaran ke 3 dilaksanakan, guru menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPPM, RPPH, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, LKPD, serta Rencana Evaluasi Pembelajaran.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan yang dihadapi untuk tercapainya tujuan tersebut yaitu :

Melaksanakan pembelajaran berbasis Problem Based Lerning (PBL) yang melibatkan anak agar aktif secara langsung. Pembelajaran yang berpusat pada anak, serta guru sebagai fasilitator.

Upaya untuk memfokuskan anak dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran yang menarik untuk anak, seperti pemberian ice breaking serta penayangan video dengan menggunakan media berbasis IT.

Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan inovatif yaitu mengunakan laptop, proyektor, video tentang materi pembelajaran deengan tema tanaman sub tema tanaman buah, dengan sub-sub tema buah papaya, serta menggunakan media konkrit berupa pohon papaya, serta buah papaya secara langsung.

Meningkatkan motivasi belajar anak dengan merancang RPPH dan menentukan kegiatan yang menarik dan sesuai dengan permasalahan yang diatasi yaitu merancang kegiatan pengembangan kognitif anak dalam mengenal angka 1-10 dengan kegiatan membuat sate buah papaya sesuai dengan angka, meronce pada media jembatan menara angka, menjepit clothespin pada kertas berhitung atau counting paper, serta memercik daun papaya. 

Pada saat melaksanakan pembelajaran berbasis problem based learning, anak memilih dan menyelesaikan kegiatan yang mereka pilih dan secara bergantian dari kegiatan 1 ke kegiatan 2, dst. Kegiatan seperti membuat sate buah sesuai angka dengan kegiatan mengupas buah papaya terlebih dahulu, selain dapat menstimulasi anak dalam berhitung dan mengenal angka, kegiatan ini juga dapat meningkatkan kemampuan kognitif, sosial emosional, serta fisik motoriknya dalam kegiatan mengupas buah papaya. Selain itu dalam kegiatan meronce pada media jembatan menara angka, menjepit clothespin pada kertas berhitung atau counting paper sesuai angka pada counting paper yang dipilih yang dilanjut menyusun loose part membentuk angka sesuai dengam angka yang dipilih dapat menstimulasi kemampuan kognitifnya, terutama dalam mengenal konsep berhitung serta mengenal lambang bilangan. Kemudian, dalam kegiatan memercik daun papaya dan menghitung ruas daunnya, selain dapat menstimulasi kemampuan kognitif anak terutama dalam mengenal konsep berhitung pada kegiatan menghitung ruas daun yang digunakan memercik, kegiatan memercik daun papaya ini dapat menstimulasi kemampuan anak dalam aspek seni dan fisik motorik.

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Refleksi dari proses pembelajaran yang dilakukan yaitu masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada saat pembelajaran. Saya sebagai guru kurang dapat menguasai kelas, terutama dalam kegiatan penutup. Anak cenderung aktif semua sehingga kegiatan menjadi kurang kondusif.

Untuk penggunaan media dan metode yang telah dilaksanakan terbukti efektif   dan meningkatkan kemampuan kognitif anak, terutama dalam mengenal konsep berhitung dan mengenal bilangan angka.

Dampak dari penerapan model pembelajaran ini membuat anak lebih termotivasi dalam kegiatan yang melatih kemampuan kognitif anak, bahkan aspek perkembangan yang lain, seperti seni, bahasa, fisik motorik, sosial emosional, serta nilai agama moral.

Respon anak terlihat bahwa terjadi peningkatan motivasi dan ketertarikan dalam pembelajaran. Sehingga kemampuan kognitif anak dapat meningkat.

Respon dari teman sejawat sangat positif, kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat menjadi referensi dan acuan untuk perbaikan kegiatan pembalajaran yang akan datang.

Yang menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu motivasi belajar anak yang meningkat, yaitu karena pembelajaran yang diberikan berbeda dari biasanya. Anak lebih tertarik bahkan menjadi lebih aktif dalam menyelesaikan kegiatan.

Model pembelajaran problem based learning ini memberi dampak positif mampu menyelesaikan sebuah permasalahan dengan menyelesaikan tugas yang diberikan.

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice)  Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Siswa Dalam Pembelajaran

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Ke 4

Lokasi

TK MIFTAKHUL ARIFIN

Lingkup Pendidikan

PAUD (Taman Kanak - Kanak Kelompok B)

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan kemampuan anak dalam kegiatan mengurutkan pola abc-abc

Penulis

Lilik Ismatun Nisak, S. Pd.

Tanggal

25 November 2022

Situasi:

Kondisi yang menjadi latar belakang masalah, mengapa praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini.

Latar belakang masalah dari pembelajaran ini adalah  beberapa anak didik kelompok B yang masih mengalami kesulitan dalam kegiatan mengurutkan pola abc-abc.

Dari hasil observasi dan wawancara dengan anak didik, teman sejawat dan orang tua murid, masalah tersebut disebabkan karena :

  • Belum menggunakan media yang lebih efektif, menarik serta beragam untuk anak

Kurang memberikan kesempatan pada anak didik untuk terlibat secara aktif dalam pembelajaran

Berdasarkan hal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa rendahnya kemampuan peserta didik kelompok B di TK Miftakhul Arifin dalam kegiatan mengurutkan pola abc-abc dikarenakan kurangnya kegiatan pembelajaran untuk menstimulasi kemampuan anak dalam mengurutkan pola abc-abc dan belum menggunakan pendekatan yang sesuai, baik dari penggunaan metode ataupun media yang menarik untuk anak agar anak merasa asyik, menyenangkan dan lebih tertarik dalam bermain serta tidak merasa lelah atau bosan.

  • Apa Pentingnya Praktik ini untuk dilakukan/dibagikan?

Praktik pembelajaran ini menurut saya penting untuk dibagikan karena saya kira banyak rekan guru yang menemui permasalahan yang sama yaitu anak yang masih kesulitan dalam kegiatan mengurutkan pola abc-abc.

Saya harap praktik pembelajaran ini selain untuk memotivasi dan memperbaiki pembelajaran yang telah saya lakukan selama ini, juga dapat menjadi referensi bagi rekan guru yang lain.

  • Apa Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini ?

Adapun peran dan tanggung jawab saya dalam praktik pembelajaran ini adalah sebagai guru yang bertanggung jawab dalam mendesain pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan serta berpusat pada anak menggunakan model, metode, dan media pembelajaran yang tepat dan inovatif sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara efektif.

Sebelum praktek pembelajaran ke 1 dilaksanakan, guru menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari RPPM, RPPH, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, LKPD, serta Rencana Evaluasi Pembelajaran.

Dengan adanya masalah anak  yang kurang mampu dalam kegiatan mengurutkan pola abc-abc, guru berinisiatif memberikan pembelajaran yang lebih menarik untuk anak yaitu pembelajaran project based learning dengan kegiatan membatik cap pola abc-abc menggunakan sayur.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat,

Tantangan yang dihadapi untuk tercapainya tujuan tersebut yaitu :

Upaya untuk memfokuskan anak dalam pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran yang menarik untuk anak, seperti pemberian ice breaking serta permainan yang menyenangkan.

Penggunaan media pembelajaran yang menarik dan inovatif yaitu mengunakan laptop, video tentang materi pembelajaran deengan tema tanaman sub tema tanaman sayur dan sub-sub tema sayur-sayuran, serta menggunakan media yang mendukung, yaitu sayur-sayuran, kain canvas, pewarna, air, serta  daun-daun an.

Meningkatkan motivasi belajar anak dengan merancang RPPH dan menentukan kegiatan yang menarik dan sesuai dengan permasalahan yang diatasi yaitu merancang kegiatan anak yang lebih menariik dan menyenangkan anak dalam kegiatan mengurutkan pola abc-abc dengan kegiatan membatik cap dengan pola abc-abc menggunakan sayur.

Pada saat melaksanakan pembelajaran berbasis Project Based Lerning, anak memilih dan menyelesaikan kegiatan membatik cap pola abc-abc menggunakan sayur. Dalam kegiatan ini, anak-anak berbagi tugas yaitu ada yang mencari sayur atau daun di sekitar lingkungan TK, kemudian ada yang meracik atau membuat warna yang ingin digunakan, memotong sayur yan ingin digunakan untuk mengecap, serta membatik cap pola abc-abc secara kerja sama. Dengan kegiatan project based learning, diharapkan dapat menumbuhkan sikap sosial yang tinggi, mampu bekerja sama dengan temannya, saling menghargai, dan menciptakan solidaritas yang tinggi.  

Refleksi Hasil dan dampak

Bagaimana dampak dari aksi dari Langkah-langkah yang dilakukan? Apakah hasilnya efektif? Atau tidak efektif?  Mengapa? Bagaimana respon orang lain terkait dengan strategi yang dilakukan, Apa yang menjadi faktor keberhasilan atau ketidakberhasilan dari strategi yang dilakukan? Apa pembelajaran dari keseluruhan proses tersebut

Refleksi dari proses pembelajaran yang dilakukan yaitu masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki pada saat pembelajaran. Saya sebagai guru kurang dalam memberikan fasilitas, dalam penayangan video tiba-tiba laptop mati tidak bisa dihidupkan serta tidak bisa discharge. Kemudian notebook yang 1 dibuat gmeet dan proyektornya tidak ada HDMI nya sehingga pada hari itu tidak jadi adanya penayangan video. Namun, bisa disiasati dengan permainan yang menyenangkan dan anak bisa terlibat secara langsung.

Untuk penggunaan media dan metode yang telah dilaksanakan terbukti efektif   dan meningkatkan kemampuan bahasa anak, terutama dalam kegiatan mengurutkan pola abc-abc pada anak.

Dampak dari penerapan model pembelajaran ini membuat anak lebih termotivasi dalam kegiatan yang melatih kemampuan bahasa anak, bahkan aspek perkembangan yang lain, seperti seni, kognitif, fisik motorik, sosial emosional, serta nilai agama moral.

Respon anak terlihat bahwa terjadi peningkatan motivasi dan ketertarikan dalam pembelajaran. Sehingga kemampuan bahasa anak dapat meningkat.

Respon dari teman sejawat sangat positif, kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat menjadi referensi dan acuan untuk perbaikan kegiatan pembalajaran yang akan datang.

Yang  menjadi faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu motivasi belajar anak yang meningkat, yaitu karena pembelajaran yang diberikan berbeda dari biasanya. Anak lebih tertarik bahkan menjadi lebih aktif dalam menyelesaikan kegiatan.

Model pembelajaran Project Based Lerning ini memberi dampak positif mampu menyelesaikan sebuah permasalahan dengan menyelesaikan tugas yang diberikan dan dapat menumbuhkan rasa solidaritas serta empati kepada teman-temannya.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun