Mohon tunggu...
Lilia Gandjar
Lilia Gandjar Mohon Tunggu... Tutor - Penikmat aksara dan pencinta kata-kata.

Penyuka dunia tulis menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tenang dan Percaya Diri, Itulah Kekuatanmu!

2 April 2022   14:15 Diperbarui: 2 April 2022   14:28 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dia sudah berhasil menendang Umar Hadiman ke Karawang, dan mungkin ini peluru untukku.

“Mr. Lin, sungguh aku engga mengerti,” kataku berusaha menjelaskan pada David Lin, “Baru dua hari lalu, aku main ke rumah Ira. Bertemu Panji, anaknya yang berumur 4 tahun.”

David Lin hanya menganggukkan kepala. Dan kami pun larut dalam pekerjaan. Sesekali kami membahas Tzu Chi, DAAI, dan penghijauan.

Sekembalinya David Lin ke Vietnam, Charles Huang mulai gencar menawarkan pindah posisi. Dia mengatakan jika posisiku kurang aman, sebab Ira didukung Jack Chen, petinggi setingkat di bawah Charles Huang.

Tibalah hari naasku, nasib baik pun
meninggalkanku. David Lin menyarankan mundur perang, Charles Huang memaksa pindah posisi, sementara Frank Tang memberikan simpati dan menguak trio kerok.

Melihat Segala Hal Sebagaimana Adanya

Setelah hengkang dari PCI, berteduhlah aku di bahu Nai-Nai, guru bahasa Mandarin sekaligus tetua yang kupercayai.

“Saran Nai-Nai, kamu ke Vipassana,” tutur orang tua itu.

Aku ikuti nasehat Nai-Nai. Aku mendaftar untuk kursus 10 hari melalui website Vipassana. Lalu, berangkatlah aku ke Dhammajava di Gadog, Bogor.

Tahun 2011 menjadi titik balik kehidupanku. Itulah tahun dimana aku mengenal meditasi dan teknik Vipassana untuk pertama kalinya.

Things constantly occur contrary to our desires and wishes.

Suara Goenka memenuhi bangsal meditasi. Dalam posisi duduk bersila, aku coba mencerna penjelasan-penjelasan Goenka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun