Mohon tunggu...
Muhammad Umar
Muhammad Umar Mohon Tunggu... Konsultan - Mari merawat imajinasi!

Mari merawat imajinasi! hasilketikantangan.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sebuah Upaya Membahagiakan Mamah

19 Januari 2020   21:45 Diperbarui: 21 Januari 2020   00:45 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah suatu ketika, mamahku menanyakan keberadaanku di sabtu akhir pekan melalui pesan singkat.

"Amira, kamu dimana?" Tanyanya

Karena takut terjadi apa-apa, aku langsung membalas. "Di rumah kawan, main. Kenapa mah?" Tanyaku

"Jangan main ke rumah kawan melulu, coba kerumah pacar."

Mataku terbelalak. Sebuah pesan jenaka. Sebab dia tahu aku tidak punya pacar.

Namun keadaan ini, semakin hari semakin mengkhawatirkan, saban hari aku didera pertanyaan yang sama.  Bosan. Seperti halnya seorang pekerja yang melakukan hal repetitif setiap hari. Tanpa ada perkembangan untuk naik jabatan atau tantangan baru.

***

Aku bekerja disebuah konsultan IT. Rasa-rasanya pekerjaan sebagai konsultan IT saat ini seperti perdebatan manakah yang lebih dahulu antara ayam dan telur. Tidak ada habisnya dan menguras energi. Untuk tahun ini, aku tak begitu ambil banyak proyek sebab ingin menuntaskan yang sudah kumulai. Eh tapi, mungkin akan ada satu tambahan proyek untuk tahun ini. Proyek yang harus diselesaikan hanya dalam lima bulan. Kutulis nama proyek itu di catatan laptop agar aku bisa konsisten terhadap waktu.

"Proyek Membahagiakan Mamah"

"Deadline = akhir November"

Sebagaimana sebuah kantor yang baru saja ditinggal resign berjamaah oleh karyawannya, agar cepat mendapat pengganti, kadang kantor akan menghilangkan beberapa syarat penting atau mengurangi tahapan tes dalam proses perekrutan. Tentu saja, agar cepat mendapat pengganti. sebab bisnis harus selalu berjalan dan cash harus diproduksi. Jika aku adalah sebuah kantor, mungkin aku akan mengurangi requirement dan memotong tahapan tes.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun