Pernah suatu ketika, mamahku menanyakan keberadaanku di sabtu akhir pekan melalui pesan singkat.
"Amira, kamu dimana?" Tanyanya
Karena takut terjadi apa-apa, aku langsung membalas. "Di rumah kawan, main. Kenapa mah?" Tanyaku
"Jangan main ke rumah kawan melulu, coba kerumah pacar."
Mataku terbelalak. Sebuah pesan jenaka. Sebab dia tahu aku tidak punya pacar.
Namun keadaan ini, semakin hari semakin mengkhawatirkan, saban hari aku didera pertanyaan yang sama. Â Bosan. Seperti halnya seorang pekerja yang melakukan hal repetitif setiap hari. Tanpa ada perkembangan untuk naik jabatan atau tantangan baru.
***
Aku bekerja disebuah konsultan IT. Rasa-rasanya pekerjaan sebagai konsultan IT saat ini seperti perdebatan manakah yang lebih dahulu antara ayam dan telur. Tidak ada habisnya dan menguras energi. Untuk tahun ini, aku tak begitu ambil banyak proyek sebab ingin menuntaskan yang sudah kumulai. Eh tapi, mungkin akan ada satu tambahan proyek untuk tahun ini. Proyek yang harus diselesaikan hanya dalam lima bulan. Kutulis nama proyek itu di catatan laptop agar aku bisa konsisten terhadap waktu.
"Proyek Membahagiakan Mamah"
"Deadline = akhir November"
Sebagaimana sebuah kantor yang baru saja ditinggal resign berjamaah oleh karyawannya, agar cepat mendapat pengganti, kadang kantor akan menghilangkan beberapa syarat penting atau mengurangi tahapan tes dalam proses perekrutan. Tentu saja, agar cepat mendapat pengganti. sebab bisnis harus selalu berjalan dan cash harus diproduksi. Jika aku adalah sebuah kantor, mungkin aku akan mengurangi requirement dan memotong tahapan tes.