Mohon tunggu...
Lia Oktaviana
Lia Oktaviana Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswi

melalui proses berharap progres

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Contoh Esai Kebijakan New Normal terhadap Industrialisasi di Kudus

5 Juli 2020   22:36 Diperbarui: 4 Juni 2021   17:17 9981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selain Industri, UMKM juga turut dikembangkan oleh masyarakat dan di dukung oleh Pemerintah Kabupaten Kudus. Pengertian UMKM  adalah usaha kerakyatan yang saat ini mendapat perhatian dan keistimewaan yang diamanatkan oleh undang-undang, antara lain bantuan kredit usaha dengan bunga rendah, kemudahan persyaratan izin usaha, bantuan pengembangan usaha dari lembaga pemerintah, serta beberapa kemudahan lainya (Baedhowi, 2018).  B

eberapa UMKM di Kudus yang merupakan unggulan diantaranya adalah Jenang Kudus, bordir, produksi pandai besi, sangkar burung, Batik Kudus, Tas, konveksi pakaian, asesoris, busana muslim, kopi muria, boneka. 

Berkembangnya UMKM di kabupaten Kudus mempunyai pengaruh yang posistif terhadap upaya pengentasan pengangguran. Peran pemerintah menanggapi potensi terkait penyerapan tenaga kerja sektor UMKM sudah terbukti dengan berdirinya 12.000 UMKM di Kudus pada tahun 2020.

Dampak adanya covid-19 di Kudus yang menyebabkan beberapa pekerja harus dirumahkan dan di PHK.  Kepala Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian, Koperasi dan UMKM kabupaten Kudus menyatakan sebanyak 2.086 pekerja dirumahkan dan 17 orang di PHK per Mei 2020. 

Karena berdekatan dengan hari raya idul fitri, sehingga pemerintah Kudus memberikan kebijakan pemberian kewajiban THR yang diterima oleh perusahaan. Langkah pemerintah kabupaten (Pemkab) dengan mengalokasikan dana pencairan anggaran sebesar Rp 5,5miliar UMKM. Hal ini didasarkan upaya membantu pelaku usaha mikro kecil menengah yang terdampak virus corona. 

Terdapat 3.600 UMKM yang membantu UMKM yang terhenti. Sehingga kurang lebih  total 30% dari total keseluruhan UMKM di Kudus mendapatkan bantuan.  Langkah-langkah dari Pemerintah Kabupaten inilah yang diharapkan dapat menangani dampak corona pada sektor penyumbang terbesar PRDB Kudus saat ini .

Menurut Wahyuningsih (2009:19) UMKM menyerap tenaga kerja lebih banyak dan sebagian besar UMKM di Indonesia bergerak di bidang perdagangan eceran. Hal ini merupakan potensi bagi masing-masing UMKM untuk bersaing di kancah internasional melalui e-marketplace. 

Elektronic marketplace (e-marketplace) merupakan sebuah pasar virtual dimana pasar tersebut menjadi tempat bertemunya pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi. 

Mansur (2015) menyatakan bahwa metode e-marketplace bertujuan untuk melakukan pengembangan sistem pemasaran produk bagi pelaku. Sehingga dalam upaya bertahan di tengah pendemi corona UMKM Kudus dapat mengembangkan e-marketplace sebagai alternatif mengenalkan produknya dengan sistem online.

Strategi untuk tetap mempertahankan PRDB dengan kebijakan new normal yang memiliki peran efektif dalam pemulihan ekonomi. New normal sudah terdengar dan mulai di di sosialisasikan oleh media kepada masyarakat tidak lain juga pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan. 

Baca juga : Mendorong Adopsi dan Penskalaan Inisiatif Digitalisasi Sektor Industri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun