Mohon tunggu...
Lia Kurniawati
Lia Kurniawati Mohon Tunggu... Dosen - Realistis dan No Drama

Author - Founder Manajemen Emosi & Pikiran (MEP) Dosen Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Menikah jika Tak Faham Hal Ini!

20 Oktober 2018   10:42 Diperbarui: 20 Oktober 2018   11:57 728
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya hanya ingin membuktikan kalimat ini, bahwa menikah sama artinya dengan menambah rezeki tapi kenyataannya makin hari makin terasa sulit aja .. Bahkan saya yang tadinya wirausaha sekarang lebih berpikir nyari tambahan dengan buruh cuci dari rumah ke rumah***

Note :

Anda amati .. Implikasi NIAT yang direspon semesta!

Kisah kedua, 

*B*

Ini kisah seorang laki-laki penderita Polio usia 35 tahun,  ketika ia berniat menikah banyak dari perempuan yang ia ajak untuk menikah menolak dan lebih memilih meninggalkannya karena kekuranga fisik yang ia miliki sejak kecil, bukan dari kodrat.

Sebut saja Abang,  abang merupakan aktifis remaja masjid. Berbagai kegiatan rohani remaja-remaja masjid baik itu laki-laki dan perempuan yang senang berorganisasi tentu tak kan asing lagi dengan abang karena abang salah satu pengajar aktif penderita polio. Namun hal ini tak membuatnya minder bahkn abang akan menujukkan jika ia pun mampu melakukan hal yang sama dengan teman-temannya yang lain.

Satu kali bertemu se orangtua, di masjid dekat rumahnya dan ia tahu kalo bapak ini mempunyai anak sebaya dengannya,kurang lebih begini yang abang tuturkan selepas shalat berjamaah maghrib ketika berpapasan, dalam sela obrolan

"ijin pak .. Saya tahu bapak punya putri perempuan. Bolehkah saya menjadi imam untuk putri Bapak?"

Lalu, bapak yang saat itu berpeci haji melihatku dari atas sampai bawah! Senyum tersungging dari bibirnya.

"Tanya saja anaknya langsung"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun