Mohon tunggu...
Lia Kurniawati
Lia Kurniawati Mohon Tunggu... Dosen - Realistis dan No Drama

Author - Founder Manajemen Emosi & Pikiran (MEP) Dosen Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

CERPEN : Telepon Penghempas Asa

3 Juli 2015   11:13 Diperbarui: 5 Juli 2015   11:16 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Tenang Ka .. mama telpon papa dulu”  seruku berusaha bersikap tenang.

Masih dengan rasa tak percaya sambil merogoh saku kanan baju dan berusaha memijit tombol recent call .

“halo?” terdengar suara  laki-laki teman tidurku yang sudah tak asing lagi menyapa.

“Assalamualaikum pah … bisa tolong bantu mama dan kaka di depan tugu terminal, mama dan kaka kecelakaan .. motornya ga bisa jalan lagi kayaknya ada yang patah masuk ke kolong angkot!” pintaku berusaha tegar.

“Duh! Kayaknya nggak bisa! .. disini nggak ada  muadzin bentar lagi mau adzan!” jawabnya ketus, tanpa menunggu lama ia lalu menutup telponnya.

“Oh ya udah kalo gitu … “ gumamku, selalu saja rasa kecewa menghampiri perasaanku tatkala berkomunikasi dengannya.

Segera ku putar otak mencari orang yang mau membantu, dan lagi-lagi ku pijit tombol telpon untuk menghubungi ayah dan kakak sulung ku.

 

 

Glosary :

  1. Lingery                       : Baju tidur
  2. Peergroup                   : Teman sebaya
  3. Lunch box Tupperware : Kotak bekal makanan berbahan plastik bermerk tupperware
  4. By phone                    : Melalui telepon
  5. Weekend                    : Akhir pekan
  6. Traffic light                  : Lampu merah / stopan
  7. Recent call                   : Pembaruan telepon
  8. speakerphone              : Pengeras suara

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun