Mohon tunggu...
Lia Kurniawati
Lia Kurniawati Mohon Tunggu... Dosen - Realistis dan No Drama

Author - Founder Manajemen Emosi & Pikiran (MEP) Dosen Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

CERPEN : Telepon Penghempas Asa

3 Juli 2015   11:13 Diperbarui: 5 Juli 2015   11:16 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

“Iya sengaja di kencengin, biar mama bangun! “  balas nya ketus

Sejenak ku lirik jam dinding di ruang tamu jarum pendek yang masih mengarah ke angka 3 sedangkan   jarum panjang sudah bergerak  ke arah angka 2.

“Hhmmm … 10 menit? “ tanyaku

“Iya kurang lebih … “ balasnya lantang tegas sumringah terbayang diiringi dengan senyuman  kecil kebanggaan.

Kebanggaan mampu menaklukkan jalanan berjarak tempuh 40 kilometer dengan waktu  kurang lebih 10 menit saja. Yang berbeda dari biasanya memakan waktu lebih dari 1 jam jika jalanan normal.

“Tadi jalanan kosong … jadi lumayan cepet!  udah ya! mau mandi dulu!” lanjutnya tetap dengan suara ketus tanpa menunggu persetujuanku langsung menutup telponnya.

Kulihat pukul 5 pagi, jam dinding angry bird di kamar anak-anak,  kubangunkan mereka agak bersusah payah terutama membangunkan si kecil yang masih agak manja, pikirku satu jam rasanya cukup untuk mempersiapkan kebutuhan mereka sebelum berangkat ke sekolah. Namun rasanya waktu satu jam selalu kurang hingga ku selalu melewatkan sarapan karena kehabisan waktu,

“tak apalah aku bisa mencari sarapanku nanti di tempat kerja, yang penting mereka jangan melewatkan sarapannya”  pikirku.

“Mama ga sarapan?” Tanya si sulung.

“nggak nanti aja di tempat kerja.. “ jawabku seraya  menghampiri motorku yang sebelumnya sudah kupanaskan terlebih dulu,

“sok habiskan sarapannya, biar kalian kuat … “ lanjutku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun