Mohon tunggu...
Leya Cattleya
Leya Cattleya Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - PEJALAN

PEJALAN

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Apa Maksud Prof Felix Tani Meminta Kompasianer Menulis Secara Anarkis?

27 Agustus 2020   21:19 Diperbarui: 28 Agustus 2020   06:25 779
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Penulis Anarkis (medium.com)

 Juga, ia melihat bahwa makin sulit baginya membedakan antara satir, anarkis dan propaganda. Menurutnya, meme, pada suatu saat sangat berhasil membuat kritik. Namun ini menjadi sulit ketika media tidak memapu membedakan mana yang tulus dan lucu untuk mengkritik dengan informasi yang tidak valid. Bahkan, the Onion, media yang sering menayangkan tulisan satir di Amerika mengatakan sering disalahartikan pembacanya.

Iapun bersama timnya untuk membuat studi tentang "misinformation, satire and social media". Selama beberapa bulan mereka membuat survai tentang apa yang masyarakat Amerika percaya tentang isu politik yang menonjol yang muncul di media sosial. Mereka menemukan bahwa beberapa berita yang tidak sesuai muncul dari situs satir yang disalahartikan oleh pembaca.

Suatu tulisan Sen Moncrieff: Welcome to the death of satire terbitan Januari 2019 menuliskan tentang betapa satir dan anarkis menjadi tidak mungkin dilakukan pada masa kini. Menurut Sean Moncrieff, satir perlu ditulis dengan melebihkan-lebihkan situasi. Namun, saat ini ia menilai masyarakat telah ditipu oleh politik yang satiric dan membodohi sehingga satir menjadi sulit untuk membawa pesan satir itu sendiri.

Hal yang menggembirakan, beberapa kelompok jurnalis lain mengatakan bahwa justru karena banyaknya hoaks, maka satir perlu dipergunakan. Paul R Brewer dan Jessica McKnight menuliskan suatu kasus terkait banyaknya pihak yang membuat hoaks yang menolak sains yang membuat orang percaya untuk tidak membawa anaknya divaksin. 

Tantangan yang muncul di Amerika dan juga negara seperti Indonesia adalah realitas bahwa banyak orang tidak perduli sains. Bahkan orang yang banyak menghabiskan waktunya membaca berita merasa informasi dari sains yang ada di media terlalu berat bagi mereka. WHO mengadakan penelitian dan membuktikan bahwa vaksin aman bagi anak anak. Di situlah kemudian meme yang mengkritisi hoaks tentang kebohongan informasi bahwa vaksin berbahaya menjadi gugur.

Di Amerika, acara humor satir yang ditayangkan di malam hari berupa stand up comedy, misalnya, sering dipakai untuk menyebarkan informasi terkait sains melalui bahasa yang mudah dan dalam tampilan yang santai. Kadang, humor digunakan. Di situ dapat dilihat betapa satir bisa ditampilkan untuk mendidik isu politik maupun sains. Pertanyaannya, apakah pendekatan semacam masih bisa digunakan di Indonesia?

Sebetulnya, menulis dengan anarkhis punya makna yang dalam tentang pentingnya menulis secara organik. Ini agar penulis anarkis dibaca orang. Bukan 'cuma' sekedar menulis 'nyleneh'. Artinya, kita harus melihat hubungan ekologi dengan sosial, hubungan simbolik serta inter-personal yang mau tidak mau harus memperhatikan etika yang menghormati perbedaan kelas, ras dan gender, sebagai etika yang harus dianut. 

Pada intinya, dirasakan perlu gaya menulis yang satir dan anarkis karena kita tetap perlu kritis. Ini untuk mengatasi persoalan editor yang ketat dan agar tidak dikejar para buzzer. Untuk bisa menulis dengan satir dan anarkis, seseorang punya pemahaman yang baik sehingga dapat menggambarkan kompleksitas yang ada dalam realita. Makin kompleks persoalan, dibutuhkan makin banyak individu yang memikirkan dan menuliskannya dengan caranya masing masing. Penulis juga perlu punya mekanisme swa-kritik untuk dapat melakukan perbaikan analisisnya seacara terus menerus. Dan, memang seperti kata Prof Felix Tani, ketika menulis dengan gaya anarkis dan satire, ya tidak usah berharap akan 'HL'. Tapi benarkah demikian? 

Apakah Ada Tip Menulis Satir dan Anarkhis? 

Nah, ini tampaknya menjadi penting. Tinimbang kita sibuk berdebat dengan Prof Felix tani, kita cari acuan tentang bagaimana menulis dengan gaya satir (dan anarkis) yang efektif. Karena anarkis digambarkan sebagai memiliki kontrol atas dirinya, dan reflektif, di bawah ini adalah beberapa tips ini yang merupakan rekomendasi dari Addision BI "3 tips for writing better satire" (medium.com).

1. Cobalah menjadi lucu. Dan lucu yang ada dalam satir bukanlah sekedar lelucon. Bukan sekedar sarkasme. Bukan sekedar mengkritik. Bbukan sekedar cerdas. Tetapi, gabungan dari semuanya itu. Untuk itu, acuan ini mengajarkan agar kita siap dengan argumentasi di tiap pernyataan, masukkan hal hal lucu yang mungkin tampak tolol, dilebihkan, tetapi kocak dan ringan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun