Jamu Kunci Suruh terdiri dari Temu Kunci dan Daun Sirih yang ditambah dengan Asam Kawak. Beberapa tukang Jamu menambahkan Jambe, kayu manis, beluntas dan kencur. Gula kelapa dan gula pasir serta garam masih dibubuhkan.
Studi untuk menunjukkan bahwa secara saintifik menunjukkan bahwa memang bahan bahan yang dipergunakan dalam pembuatan Jamu Gendong memang punya manfaat untuk kesehatan.Â
Penggunaan jahe, asam dan gula kelapa serta daun pandan, misalnya bisa mengurangi sakit kepala dan mual serta mengurangi inflamasi. Sementara Jamu Cabe Lempunyang mengurangi rasa lelah, mencegah flue, dan meningkatkan enerji serta meningkatkan nafus makan. Tentus saja meminum Jamu jadi menyegarkan.
Namun demikian, kekuatiran akan punahnya Jamu, khususnya Bu Jamu meningkat. Selain karena banyaknya pilihan obat-obatan, ada pula ancaman bahwa Jamu dicampur dengan materi kimia yang berpotensi mengganggu kesehatan. Juga, kekuatiran akan adanya bakteri koli pada Jamu Gendong ditemukan beberapa penelitian.Â
Sayangnya, berbagai penelitian masih terbatas pada penelitian untuk pemenuhan gelar kesarjanaan dan gelar magister sehingga jumlah sampel pada umumnya terbatas. Beberapa penelitan bahkan hanya menggunakan tiga sampai lima sampel.
Jamu Gendong dan Protokol COVID-19
Dengan realitas pada potensi hilangnya kepercayaan masyarakat pada kebersihan Jamu Gendong, adalah menjadi realistis kita praktekkan Protokol COVID-19 dalam proses persiapan, produksi, pengemasan sampai dengan penjualan Jamu Gendong.
DI sisi lain, begitu banyak wira usaha baru bermunculan untuk memproduksi apa yang diproduksi Ibu Jamu. Sebut saja Suwe Ora Jamu, suatu kafe kopi dan jamu.Â
Kafe ini sangat cerdas. Bukan hanya jamu yang dapat dinikmati di kafe tetapi juga cerita tentang jamu ada di sana. Kita tentu harus merespons secara positif adanya perkembangan baru ini.
Wirausaha baru yang bermunculan, sayangnya tidak diikuti dengan makin baiknya posisi Ibu Jamu Gendong kita. Ini tentu mengkhawatirkan.
EMPU, suatu Komunitas Serat, Kain, dan Fesyen Berkelanjutan melakukan beberapa intervensi untuk tanggap bencana wabah COVID-19, baik dalam menggalakkan #mask4all atau #maskeruntuksemua, penyediaan APD bagi tenaga kesehatan (nakes) di wilayah yang rentan COVID-19 tetapi sulit akses, sampai kepada pemberdayaan ekonomi masyarakat perkotaan miskin, dan pendorong dipraktekkannya Protokol COVID-19 bagi Ibu Jamu Gendong.Â