Sekarang, aku yang terdiam di kursiku.Â
Persoalan Jimmy memang cukup berat. Tapi, aku tak pernah membantunya.Â
Ia telah tahu cara menaklukkan suara suara itu.Â
Suara hatinyalah yang berkata dan mengalahkan kebisingan di telinganya.Â
Jimmy tak memerlukan obat apapun dariku.
Aku hanya tulis pendek di kartu status Jimmy."Betrayal trauma. Internal solution".Â
Persoalan Jimmy sedikit mengusikku.Â
Ini mirip kasus pada tulisan lama yang pernah kubaca ketika kuliah.Â
Tulisan itu terbitan the Harvard Mental Health Letter. Judulnya masih kuingat. Â "Blind to betrayal: New perspectives on memory for trauma".Â
Itu tulisan Jennifer Freyd soal rekonsiliasi internal dalam menyelesaikan persoalan trauma sosial.
Sudahlah. Aku segera bereskan tasku.Â