Menurut Agus Ahmad Syafi’i, pemberdayaan memiliki arti yang sama dengan pengembangan. Dalam al quran, pemberdayaan berarti membantu seseorang untuk menemukan kemampuannya agar dapat menyelesaikan masalahnya sendiri hingga ia mampu menemukan kesejahteraannya secara mandiri
Menurut Jim Ife, pemberdaya memberikan kesempatan atau wadah bagi masyarakat yang menyedikan sumber daya, pengetahuan, serta keterampilan agar masyarakat mempunyai bekal unutk menentukan masa depan yang lebih baik.
Agus Efendi membagi kedalam 3 kompleks pemberdayaan yang mendesak. Yaitu pertama , pemberdayaan keruhanian . hal ini dilakukan dengan melihat semakin minimnya moral masyarakat islam. Moral moral masyarakat sekarang dengan mudahnya terkontaminasi oleh budaya budaya barat dan budaya budaya buruk yang membawa banyak kemudhorotan. Kedua, pemberdayaan intelektual. Hal ini dilihat dari tertinggalnya masyarakat terhadap pengetahuan ilmu teknologi. Tertinggalnya IPTEK masyarakat akan berdampak pada perkembangan masyarakat itu sendiri. Ketiga, pemberdayaan ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kesenjangan ekonomi yang terjadi. Yang kaya semakin kaya dan yang miskin bertambah miskin . kemiskinan dan ketertinggalan banyak menjadi identitas masyarakat muslim terutama di Indonesia
Tujuan dari pemberdayaan sendiri adalah untuk memperkuat dan mendukung masyarakat terutama masyarakat masyarakat lemah agar menemukan kehidupan yang lebih sejahtera dari sebelumnya.
Memberdayakan masyarakat sendiri dapat dilakukan dengan beberapa cara , contohna seperti dengan menciptakan iklim atau kondisi yang mendukung masyarakat untuk menemukan jati dirinya yaitu dengan membentuk keadaan dimana manusia mau menggali kemampuanya. Setelah itu, mendukung masyarakat yang sudah menemukan jati dirinya dengan memberi dan menemukan semua masukan dan saran dari masyarakat sendiri
Konsep manusia sebagai da’i dalam dakwah
Dalam dakwah, manusia menjadi titik utama baik sebagai pelaku dakwah atau subjek dakwah maupun menjadi objek dakwah. Tanpa manusia dakwah tidak bisa berlangsung. Keefektifan dan kualitas dakwah bisa dilihat dari kualitas dainya.
Manusia selalu membutuhkan dakwah dalam kehidupannya agar tidak meleset dari jalan yang benar. Diawali dengan manusia yang membutuhkan utusan Allah untuk menuntunnya kepada jalan yang Allah ridhoi. Disini Allah mengutus para rasul-Nya untuk menuntun umat manusia kedalam jalan yang benar dan menuntun untuk mengenal Allah.
Menurut salah satu hadis yang disampaikan oleh Rasulullah saw, pun manusia sejatinya memiliki 2 fitrah yaitu fitrah maqbullah dan fitrah munajjalah. Fitrah maqbullah merupakan suatu amanah yang turun kedalam lubuk hati manusia. Fitrah inilah yang menjelskan bahwa manusia dengan kemampuan akalnya mampu mengenali tuhannya. Untuk memperkuat fitrah ini manusia membutuhkan adanya fitrah manjallah berupa al Quran dan as Sunnah yang menjadi tumpuan serta menjadi pedoman umat manusia uintuk mengenali tuhannya. Fitrah munajalh ini sangat dibutuhkan karena dalam perjalanannya manusia pasti akan banyak menemukan gejolak dan masalah sehingga fitrah ini dapat dijadikan sebagai tumpuannya.
Konsep manusia sebagai dai dan  pemberdaya masyarakat islam
Seperti yang diketahui bahwa manusia merupakan makhluk sosial. Dimana mereka saling membutuhkan satu sama lain. Dalam konteks pengembangan masyarakat manusia membutuhkan bantuan dari manusia lain untuk membantu mengmbangkan dirinya diluar batas kemampuannya. Ada beberapa masyarakat yang tak bisa memberdayakan dirinya sendiri. Mereka membutuhkan bantuan dari orang lain untuk membantu memberdayakan dirinya. Disinilah konsep manusia sebagai makhluk sosial dapat dilihat. Manusia membutuhkan orang lain untuk membawanya kepada suatu perbahan yang lebih baik.