Mohon tunggu...
Leli Wulandari
Leli Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang suka menulis, membaca dan mendengarkan. Saya adalah seorang mahasiswa program studi pengembangan masyarakat islam.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Konsep Manusia sebagai Dai dalam Pemberdayaan Masyarakat Islam

28 November 2022   19:35 Diperbarui: 28 November 2022   19:39 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Da’i adalah seseorang yang mengajak kepada suatu kebaikan kembali kepada jalan yang benar, kembali ke jalan yang sesuai dengan keislaman, mengajak untuk memahami dan mengamalkan al Quran dan As Sunnah.

Menurut Daral Bushreg dalam bukunya munjidul Thullab dai berarti seseorang yang mengajak orang lain untuk memeluk agamanya atau mengikuti mazhabnya.

Menurut KH. A Syamsuri Shiddiq dalam bukunya yang berjudul dakwah dan tekhnik berkhutbah dai adalah seorang yang melakukan kegiatan untuk mengajak dan menyerukan kepada orang lain supaya tertarik kepada agama islam  dai juga berarti orang orang yang menyampaikan contoh baik kepada orang lain sehingga orang lain menirunya. Jadi menurut syamsuri dai bukan hanya orang yang mengajak saja namun ia yang memberikan contoh baik dan diikuti oleh orang lain.

Para pakar islam menyebut dai dalam 3 sebutan yakni subjek dakwah, pelaku dakwah serta muballigh atau ustadz. Dalam hal ini tedapat perbedaan arti namun masih saling berhubungan. Dai sendiri berarti orang yang mengajak sedangkan muballigh berrati orang yang menyampaikan.

Dalam bahasa arab, dai merupakan isim fa’il yang berarti pelaku dakwah. Dai merupakan orang yang mengajak orang lain menuju kepada suatu kebaikan dan jalan yang benar. Kedudukannya dalam dakwah adalah sebagai unsur pertama dan unsur yang menentukan keberhasilan dalam berdakwah.

Pengertian Manusia

Dalam islam hakikat manusia adalah berdasar pada apa yang ada di Al Quran dan As Sunnah. Dalam islam manusia diciptakan dengan 2 tugas yaitu sebagai khalifah atau makhluk yang menempati bumi yang selalu beribadah dan taat kepada Allah dan juga sebagai pelaku dakwah.

Menurut bahasa, manusia berasal dari kata nasia yang berarti lupa disini dimaksudkan dengan lupa terhadap perjanjian kepada Allah dan Rasulnya. Lupa terhadap kewajibannya terhadap Allah dan Rasulnya. Dalam Al Quran sendiri manusia ditegaskan dalam 3 kata yang memiliki hubungan antar satu sama lain yaitu al insaan, an naas dan al basyar. Dinamakan al insaan dikarenakan manusia merupakan makhluk pelupa dan membutuhkan teguran serta peringatan, sedaangkan kata an nas meruju pada pengertian sekelompok atau sekumpulan manusia, sedangkan kata al basyar digunakan untuk manusia yang memiliki emosional tinggi sehingga manusia butuh ditenangkan dan butuh didamaikan.

Al Quran memandang manusia sebagai makhluk yang suci  dan mulia bukan manusia yang kotor dan penuh dosa. Karena itu kualitas dan hakikat manusia adalah benar,bersih dan suci. Tidak ada makhluk yang semulia itu selain manusia. Manusia juga dianugerahkan akal pikiran dan hawa nafsu yang membuatnya berbeda dengan makhluk lain. Akal pikiran digunakan untuk manusia berpikir sebelum melakukan sesuatu agar tidak salah. Manusia dianugerahi hawa nafsu disertai dengan akal agar akal dapat mengontrol hawa nafsu tersebut.

Menurut pandangan psikomatik, manusia merupakan jasad yang memiliki kebutuhan sandang pangan papan, kebutuhnan primer dan sekunder dan kebutuhan kebutuhan lainnya untuk memenuhi kehidupannya.

Dalam perspektif filsafat, Menurut Gabriel Marcel  'manusia bukanlah problema yang akan habis dipecahkan, melainkan misteri yang tidak mungkin disebutkan sifat dan cirinya secara tuntas karena harus dipahami dan dihayati. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa manusia itu terdiri atas dua aspek yang esensial, yaitu tubuh dan jiwa. Melihat peran dan fungsi dari kedua aspek yang saling berhubungan maka dapat dipersoalkan mana yang lebih penting, tubuh atau jiwa sehingga memunculkan berbagai aliran aliran.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun