Mohon tunggu...
lefrita  devi
lefrita devi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Karyawan swasta

Jangan lupa bersyukur dan ucap Alhamdulillah

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kepercayaan yang Dusta

12 Januari 2018   06:36 Diperbarui: 14 Januari 2018   09:57 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"inilah yang dinamakan aturan adat istiadat  yang dijunjung oleh Bapak Loso Sugondho yang hanya bisa menyiksa keluarganya sendiri!!!!", tegas Bayu dengan bercucuran air mata dan keringat serta kesal yang dirasakannya.

"sudah.,,,,, sudah !!!! , tegas Istri Pak Loso dengan menangis sambil memeluk erat Melati.

"sekarang Bapak Hanya bisa diam dan tak berkata. Inikah yang Bapak namakan sebuah aturan adat istiadat  yang haru dianut. Apakah ini yang membuat Bapak menjadi seseorang yang tidak manusiawi !!!!" , tegas Satiran sebagai kakak tertua

"Tau apa kamu tentang adat istiadat yang selama ini Bapak lakukan?!!!", ucap Pak Loso dengan menarik baju Satiran dengan mata memerah ingin rasanya menerkam mangsa yang sudah ditangkapnya.

"Bapakkk!!!!!!!!!", Ucap Istri Pak Loso dengan menangis terisak isak dengan keringat panas yang menyulur disekujur tubuhnya.

 "bapak memang selalu benar dan memang yang paling benar diatas segalanya. Hingga aku sebagai anak bapak hanya bisa menahan tangis. Sudah pak hentikan ini semua, buat apa jika semua ini menyiksa keluarga kita Pak!!!!", tegas Bayu dengan melihat ayahnya seakan ingin menancapkan sebilah pedang yang sangat tajam pada tubuh ayahnya.

Malam itu suasana yang hening pecah dengan tangisan amarah dan kecewa. Semuanya terasa terhakimi dengan segala keadaan yang memojokkan Pak loso. Semua masalah yang tertutupi selamai ini sudah terbongkar. 

Isak tangis, penyelasan dan rasa tak hormat lagi yang membuat Pak Loso tidak bisa berkata-kata lagi. Perjanjian yang selama ini dijaga yakni "jika mempunyai anak perempuan haruslah disetubuhi tanpa memberitahu keluarga terutama anak laki-laki yang ada di kluarga".Selain itu ada juga aturan yang tidak boleh dilanggar oleh kluarganya yakni yang paling utama tidak boleh menikah ngalor ngulon. 

Itu adalah sebuah garis wali yang memang tidak boleh dilanggar dan dimana memang sudah ada perjanjian oleh para sesepuh yang dulu. Ingat sebuah aturan adat istiadat memang haruslah terjaga dengan baik oleh penerus selanjutnya. Akan tetapi aturan adat istiadat ini janganlah sampai melukai ataupun merebut sebuah kebahagiaan yang ada dalam sebuah kluarga.

selesai

cerita yang disajikan ini hanyalah cerita Fiksi, semoga menghibur dan bermanfaat. 

"dhadio pribadi sing becik, semono ugo bakalan kang ketok apik" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun