"Ada, Mas. Sebentar ya." Pak Penjaga bergegas menuju pos sekuriti.
"Emang kita mau ke mana?" Si Kutilangdara belum menyerah ternyata.
"Ada deh, pokoknya lo ikut aja. Trust me! Gue nggak akan bawa lo ke tempat aneh-aneh kok."
Penjaga datang menyerahkan helm. Aku meminta si Kutilangdara memasangkannya. Dia menurut, artinya mau ikut denganku. Setelah itu kami menaiki motor. Dalam hitungan detik motor sudah meninggalkan pekarangan sekolah, menuju satu-satunya tempat yang bisa dikunjungi sekarang. Gadis yang ada di balik punggungku ini, membutuhkan sentuhan lembut seseorang yang bisa menenangkan.
Bersambung...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H