Penulis juga menyadari bahwa peserta didik adalah mitra bagi guru dalam proses pembelajaran, mengusahakan terwujudnya ekosistem sekolah yang mendukung tumbuhnya peserta didik yang mampu menjadi pemimpin dalam proses pembelajarannya sendiri dan mempraktekkan konsep tersebut dalam bingkai penguatan Profil Pelajar Pancasila.
Beberapa hal yang dapat penulis ambil sebagai intisari dari modul 3.3 Pengelolaan Program yang Berdampak pada Murid:
Kepemimpinan Murid (Student Agency)
Konsep kepemimpinan murid  sesungguhnya berakar pada sebuah prinsip bahwa peserta didik memiliki kemampuan dalam dirinya sejak dilahirkan. Selain itu, setiap peserta didik mempunyai dalam dirinya keinginan untuk secara positif mempengaruhi kehidupan mereka sendiri dan dunia di sekitar mereka. Hal ini sungguh nyata pada peserta didik yang sungguh peka terhadap dirinya sendiri dan peka terhadap lingkungannya. Karena pada hakekatnya manusia adalah makhluk pribadi dan makhluk sosial.Â
Dengan demikian, dapat disimpulkan kepemimpinan murid merupakan kapasitas untuk menetapkan tujuan, melakukan refleksi dan bertindak secara bertanggung jawab untuk menghasilkan perubahan. Kepemimpinan murid adalah tentang murid yang bertindak  secara aktif, dan membuat keputusan serta pilihan yang bertanggung jawab, daripada hanya sekedar menerima apa yang ditentukan oleh orang lain.
Kepemimpinan murid perlu ditumbuhkembangkan terutama agar mereka dapat menjadi pemimpin bagi dirinya sendiri dalam proses pembelajaran. Ketika murid menunjukkan agency dalam pembelajaran mereka sendiri maka mereka akan berperan aktif dalam memutuskan apa dan bagaimana mereka akan belajar.Â
Peserta didik akan cenderung menunjukkan motivasi yang lebih besar untuk belajar dan lebih mampu menentukan tujuan belajar mereka sendiri. Lewat proses yang seperti ini, peserta didik akan secara alamiah  mempelajari keterampilan belajar (belajar bagaimana belajar). Keterampilan belajar ini adalah sebuah keterampilan yang sangat penting, yang dapat dan akan mereka gunakan sepanjang hidup mereka dan bukan hanya untuk saat ini.
Pengelolaan Program Yang Berdampak Positif Pada Murid
Setiap satuan pendidikan selalu memiliki program atau kegiatan yang disusun untuk satu semester atau satu tahun. Program-program yang disusun selalu bertujuan meningkatkan kualitas pendidikan dalam arti proses pembelajaran dan hal-hal lainnya di satuan pendidikan. Pengelolaan program yang berdampak pada murid dapat dilakukan dalam bentuk intrakurikuler, kokurikuler dan ekstrakurikuler. Pengelolaan program yang berdampak pada murid merupakan program yang dibuat oleh satuan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kapasitasnya dalam mengelola pembelajaran mereka sendiri, sehingga  potensi kepemimpinannya dapat berkembang dengan baik.
 Pengelolaan program yang berdampak positif pada murid yang mengajak  para guru untuk berefleksi dan melihat kembali perspektif atau cara pandang kita tentang program yang berdampak positif pada murid. Program-program sekolah, baik program intrakurikuler, kokurikuler, atau ekstra kurikuler dapat mendorong kepemimpinan murid (student agency). Hal ini dapat dengan maksimal dijalankan apabila dalam perencanaan program tesebut peserta didik dilibat. Sekolah memfasilitasi peserta didik untuk dapat memberikan suara (voice), membuat pilihan (choice) dan merasa memiliki akan sebuah program (ownhership).
Program-program sekolah yang mendorong kepemimpinan murid sesungguhnya menghantar mereka untuk belajar menjadi individu yang lebih bertanggung jawab, berdaya, dan kontributif dan juga memiliki pengalaman dan kebermaknaan yang diperoleh dari proses belajar selama mengikuti program-program sekolah tersebut. Apabila meeka mengikuti program-program ini dengan penuh kesadaran, aktif, kreatif, maka hal ini akan memberikan bekal bagi mereka menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat. Semua ini tentunya akan berdampak positif bagi mereka dari proses belajar yang dilalui dan tentunya akan dapat terus dirasakan oleh murid di sepanjang hidupnya.