"Andreas?"
** Â Â
Bagaikan burung yang takut ketinggian
Terbang di alam bebas selalu takut terhempas
Seperti aku yang tak mampu ungkapkan
Perasaanku yang mencintaimu
Jeany tak juga kembali. Mau tak mau, saya merasa penasaran. Saya cek timer di oven. Ah, masih lama. Nekat saya tinggalkan wafel yang setengah jadi.
Betapa kagetnya saya mendapati siapa yang datang. Meski begitu, bukannya saya tak pernah menduga. Pria bermata almond yang digadang-gadang sebagai guru tertampan di tempat kursus bahasa itu maju dan menyalami saya.
"Pagi, Om." Ia menyapa ramah.
Andreas Jonathan Tanubrata, kepala divisi Pelatihan Bahasa Inggris di lembaga kursus tempat putri saya mengajar. Anak-anak lebih suka memanggilnya Mr. Joe, tetapi Jeany memanggilnya dengan nama depannya. Sudah lama Andreas naksir Jeany. Oh ya, saya tahu itu. Intel hati seorang ayah lebih tajam ketimbang intel hati ibu.
"Saya mau ajak Jeany jalan-jalan. Boleh kan, Om?" pintanya.