Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Eunicha Salsabila

10 Juni 2020   06:00 Diperbarui: 10 Juni 2020   06:05 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Silvi kok bilang gitu sama Ayah?” tegurku halus.

“Abisnya, Ayah nggak kasih izin,” bela Silvi.

“Oh Silvi, aku saja yang punya Papa seiman nggak pernah salat berjamaah. Hanya karena kamu nggak dapat apa yang kamu inginkan dari ayahmu, bukan berarti kamu bisa mengembargonya.”

Gadis itu terdiam. Satu tangan memilin-milin rambut panjangnya. Ingin kukatakan pada Silvi betapa beruntungnya dia. Silvi memiliki ayah yang nyaris sempurna.

“Siapa yang menguncirkan rambutmu, Silvi?”

“Ayah Calvin.”

“Siapa yang bacain kamu soal ujian padahal orangnya lagi sakit?”

“Ayah.”

Cukup, cukup dengan pertanyaan-pertanyaan sederhana dariku, Silvi terbuka hatinya. Kusaksikan dia minta maaf dan memeluk ayahnya. Tenang hatiku melihat mereka.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun