Dalam kelemahan hati ini
Bersamamu aku tegar (Rossa-Tegar).
**
Ribut-ribut di ruang tamu membangunkanku. Aku tergesa meninggalkan amar. Sungguh aneh melihat Silvi berdebat dengan ayahnya.
“Pokoknya kamu tidak boleh bertemu Jody,” kata Calvin tegas.
“Tetaplah di rumah dan jangan kemana-mana.”
Seraya mengentakkan kakinya, Silvi mengomel. “Ayah larang-larang aku. Aku ‘kan cuma mau ketemu karena aku sangat me...”
“Nak, Ayah takut. Seseorang yang sangat lembut pada anak kandungnya belum tentu bersikap serupa pada anak lain. Ayah tidak ingin putri Ayah sedih, kecewa, dan tertolak.”
Ujaran Silvi berikutnya membuat hatiku bagai dihujani kepingan es.
“Aku juga ingin merasakan seperti kebanyakan anak lainnya. Aku ingin salat bersama seorang ayah, berdoa bersama seorang ayah dengan cara yang sama. Ayah tidak bisa melakukan itu denganku.”
Wajah Calvin berubah pias. Aku segera menengahi mereka. Kuminta Silvi ikut bersamaku ke lantai atas.