Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Putri Disleksia dan Malaikat Pengajar Bahasa

24 Maret 2020   06:00 Diperbarui: 24 Maret 2020   05:58 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

I believe that the heart does go on

Once more you open the door

And you're here in my heart

And my heart will go on and on

Musik mengalun lembut di rooftop. Sedihnya lagu yang terputar senada dengan langit kelabu di atas sana. Metode belajar sambil memutar musik adalah strategi Calvin agar Silvi lebih mudah mencerna materi bahasa dan angka. Calvin tahu betul cara menangani anak berkebutuhan khusus.

"Kenapa?" lirih Calvin, kedua tangannya membekap dada seperti orang kedinginan.

"Kenapa lagu ini?"

Wajah Calvin memucat. Dia terbatuk. Entah kenapa, siang ini ada lebih banyak phlegm di tenggorokannya. Untunglah dia hanya terbatuk di depan Silvi. Bukan hanya karena dahak, refleks tubuh ini pun datang dari trauma masa lalu. Soundtrack film kapal tenggelam itu mengingatkan Calvin pada mendiang ibunya.

"Mencerminkan isi hatiku," jawab Silvi polos. Manik matanya berbenturan dengan mata Calvin.

Menguatkan diri, Calvin pun memulai sesi mereka. Calvin mengajarkan Matematika pada Silvi dengan number bingo dan flashcard. Dia pun membedakan tanda plus dengan warna merah dan minus dengan warna hijau.

Hanya Matematika? Tentu tidak. Untuk Bahasa Indonesia, Calvin mengajari Silvi dengan teknik menulis cerita. Dimintanya gadis itu menulis cerita satu halaman per hari. Tujuannya agar Silvi terbiasa mengenali huruf dan kata.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun