"Walau mungkin kalian tak menganggapku berharga, kumohon pulanglah. Kita jangan terpisah-pisah begini."
Pilu, pilu sekali. Hati dan tubuh Adica berat menahan sepi. Sepinya hati seorang Adica hanya mampu terobati oleh Calvin dan Silvi.
Mata Silvi basah. Calvin tertunduk dalam. Wajah tampannya didominasi sesal. Mestinya ia tak pergi. Mestinya hari ini milik Adica pula.
Silvi bergantian menatapi wajah Adica di layar dan wajah Calvin di sebelahnya. Beruntunglah anak cantik itu memiliki dua ayah nyaris sempurna.
** Â Â
9 Desember 2019
Untuk Ronald Wan,
Malaikatnya Young Lady cantik, yang tengah berulang tahun
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H