Di sini surga kita
Dengan tubuh lunglai, Adica berangkat ke kantor. Kerja, itulah satu-satunya cara melarikan diri. Pria bergelar Papa itu mengencani saham dan dokumen-dokumen perusahaan. Sampai akhirnya...
"Tuan Adica? Astaga, Tuan Adica!"
Sekretaris berwajah manis dan bertubuh bohai menjerit histeris. Ia kaget menemui pimpinannya jatuh pingsan. Bila komisaris utama yang begitu, ia tak heran. Tapi ini direktur utama. Seseorang yang kuat, tangguh, keras, dan nyaris tak pernah sakit.
Calvin terbatuk. Sedikit darah mengalir bersama dahak. Tidak ada satu pun yang boleh melihat ini.
"Happy birthday to me...happy birthday to me..." Adica meracau, bernyanyi tak jelas begitu membuka mata. Entah apa yang merasuki kepalanya hingga ia menyanyikan lagu itu begitu tersadar.
Staf-stafnya berpandangan sedih. Secara bersamaan, lampu di otak mereka menyala. Hari ini pun ulang tahun Papa Adica. Bukan hanya Ayah Calvin yang berulang tahun. Ironisnya, direktur tampan ini berulang tahun sendirian. Calvin dan Silvi justru meninggalkannya di hari istimewa.
Bila kita mencintai yang lain
Mungkinkah hati ini akan tegar?
Sebisa mungkin tak akan pernah
Sayangku akan hilang