"Aku rapikan ya kukunya," tawar Alea lembut.
Kehangatan yang sama menjalari hati Calvin. Kehangatan seperti berpuluh tahun lalu. Alea duduk manis di sisi Silvi, lalu mengguntingi kukunya. Hati Calvin bergetar hebat. Manik mata Calvin menangkap gerak-gerik Alea yang tengah mengurusi Silvi dengan penuh kasih sayang.
"Calvin, mantanmu motherly ya ..." puji Adica setengah menggoda.
Tidak, Calvin telah berjanji untuk tidak berpaling. Dia dekatkan tubuhnya ke tubuh Silvi, lalu mencium kening gadis itu dengan lembut.
Demi Silvi, Calvin kesampingkan rasa lelahnya. Ia dampingi gadis cantik itu hingga awarding tiba. Menang atau kalah, Calvin akan tetap memberikan pelukan terhangatnya untuk Silvi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H