Kau menyimpan rasa, kau menyimpan rasa cinta
Nyatakan padaku, nyatakan padaku
Perasaan itu, perasaan itu cinta (Vierra-Dengarkan Curhatku).
** Â Â
-Fragmen Silvi
Aduh, punggungku pegal. Seharian ini aku menyiapkan perlengkapan untuk LKO besok pagi. Perlahan aku bangkit, meluruskan pinggang.
Kuedarkan pandang ke kamarku. Kamar bernuansa pink dan penuh dekorasi Disney Princess itu sudah seperti kapal Titanic setelah karam. Awalnya, aku berniat menyiapkan perlengkapan LKO tanpa keluar biaya. Biarlah uang sakuku dihemat saja untuk keperluan lain. Kamarku yang rapi jadi korban. Aku mengobrak-abrik seisi kamar, mencoba mencari barang lama yang sesuai dengan daftar perlengkapan pemberian Frater Gabriel.
Ketukan halus terdengar di pintu kamar. Ayah berdiri di ambang pintu. Ia melempar senyum menawan ke arahku. Satu tangannya menjinjing tas ransel baru.
"Sayang, ini buat LKO. Bagus, kan?"
Mataku melebar. Harusnya Ayah tak perlu repot-repot.
"Ayah, makasih ya. Jadi ngerepotin...uangnya, kan, bisa buat bayar pengobatan Ayah." kataku berterima kasih.