"Iya. Ayah yang memintanya. Dia ingin terlihat seperti kebanyakan ayah yang bekerja di luar rumah."
Air mata bergulir ke pipi Silvi. Ia memaksa ikut Adica ke rumah sakit. Tiba di ruang rawat, Silvi menggenggam tangan Calvin erat. Dipeluknya ayah yang dirindukannya sepanjang hari ini.
"Ayah, Silvi mau Ayah. Silvi lebih tenang kalau Ayah ada di rumah. Silvi lebih suka Ayah yang ada di rumah dari pada Papa yang super sibuk."
Waktu sangatlah berharga di mata Silvi. Waktu berkualitas yang diberikan seorang ayah penyayang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H