Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Jose dan Arini

30 September 2019   06:00 Diperbarui: 30 September 2019   06:03 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Aku kan mau menghargai usaha tetangga-tetanggaku bikin sarapan. Makanya aku selalu sarapan di rumah kalian. Kalian juga bisa belajar berbagi, kan?"

"Ok!" Adica menepukkan tangannya.

"Aku dan Rossie mau berbagi kalo gitu. Revan, besok pagi kamu sarapan di rumahku. Nanti Rossie masakin banyak makanan buat kamu. Iya kan, Sayang?"

"Siap!"

"Wah, makasih deh. Aku baru mau breakfast di rumah kalian lagi kalo delivery dari restoran."

Calvin menahan senyum. Inikah pasangan Barbie-Kent yang dimaksud Jose?

Keramahan para tetangga berlanjut hingga makan malam. Sivia dan Alea memasakkan ayam saus mentega, udang goreng tepung, dan cumi bakar. Mereka makan malam bersama, penuh kehangatan. Saat makan malam, Calvin sengaja duduk di dekat Abi Assegaf dan istrinya, Ummi Adeline. Pria berkacamata itu berhasil memancing Abi Assegaf bercerita tentang pengalamannya menjadi RT.

"...Saya jadi ketua RT teladan. Ruang pertemuan kita paling bagus dibandingkan RT lainnya. Saya dan Adeline juga menginisiasi silaturahmi waktu Lebaran kemarin. Malam hari, biasanya saya menandatangani berkas-berkas administrasi yang diminta warga untuk berbagai keperluan. Adeline bacakan berkas itu satu per satu." tutur Abi Assegaf dengan suara lembut.

Calvin kagum mendengarnya. Ia yakin akan betah di sini. Ada tetangga-tetangga yang wellcome, dan ketua RT inspiratif.

Selesai makan, Sivia membagikan gelas berisi orange juice. "Kita toast pakai ini."

"Yaaah, kok orange juice sih? Wine dong!" protes Reinhard. Disambuti tatapan mencela dari yang lain.

Mereka pun bersulang. Lalu meneguk orange juice sampai habis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun