Jose dan Arini
"Arini...bangun, Sayang. Hari ini sekolah, kan?"
Jose membangunkan Arini. Dengan sabar, ia menunggu anak tunggalnya mengumpulkan nyawa. Arini menggeliat pelan, meraih lengan Ayahnya, lalu mendekapnya.
"Ayah...Arini nggak mau sekolah. Arini mau di sini aja sama Ayah." rajuknya.
"Lho, jangan dong. Nanti Arini ketinggalan pelajaran." Cegah Jose halus.
Arini menyibak rambutnya. "Nggak ah, Arini mau di rumah aja. Lagian, hari ini kan Daddy mau pindahan."
Seberkas pemahaman melintas di kepala Jose. Pria kelahiran 14 Desember itu mengelus rambut Arini.
"So, Arini mau ketemu Daddy atau mau sama Ayah?"
"Dua-duanya."
Lama Jose membujuk Arini agar mau sekolah. Diyakinkannya Arini kalau dia bisa berkumpul lagi dengan Ayah dan Daddynya sepulang sekolah nanti. Arini pun terbujuk. Ia bergegas mandi dan mengenakan seragamnya.