Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Malaikat, Lily, Cattleya] Tentang Cattleya yang Menangis

24 September 2019   06:00 Diperbarui: 24 September 2019   06:04 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Anggrek Cattleya (www.petrensorchidshop.eu)

"Tahu nggak kenapa dinamakan Cattleya?" tanya Calvin.

Keningku berkerut. Ah, aku menyerah. Aku benar-benar tidak tahu. Calvin mencubit gemas hidungku.

"Cattleya dari nama botanis Inggris yang pertama kali membudidayakannya, Sir William Catley. Sekarang ini genus Cattleya sudah memiliki lebih dari 53 spesies. Nah, kamu pasti tahu julukan lain buat anggrek Cattleya."

Kali ini aku bertepuk tangan. Aku tahu jawabannya. Kujawab dengan mantap.

"Queen of Orchid. Karena ukurannya yang besar, 5-15 senti."

"That's right."

Aku senang karena jawabanku benar. Kembali aku menyibukkan diri menanam benih Cattleya. Selamat datang Cattleya, mulai sekarang kamu akan menghuni halaman rumahku.

Semut-semut nakal merayap naik ke lenganku. Lantaran terlalu fokus mengurus Cattleya, tak kurasakan kehadiran mereka. Calvinlah yang cepat tanggap.

"My Cattleya, ada semut di rambutmu. Sini..."

Aku kaget. Kepalaku tersentak maju ke depan. Pada saat bersamaan, Calvin mendekatkan wajahnya ke wajahku. Jari-jari lentiknya menyapu semut dari rambutku.

Ujung hidung kami bersentuhan. Sedetik. Tiga detik. Lima detik, kecanggungan menyeruak di antara kami. Wajahku memerah. Belum pernah aku sedekat ini dengan Calvin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun