"Tahu nggak kenapa dinamakan Cattleya?" tanya Calvin.
Keningku berkerut. Ah, aku menyerah. Aku benar-benar tidak tahu. Calvin mencubit gemas hidungku.
"Cattleya dari nama botanis Inggris yang pertama kali membudidayakannya, Sir William Catley. Sekarang ini genus Cattleya sudah memiliki lebih dari 53 spesies. Nah, kamu pasti tahu julukan lain buat anggrek Cattleya."
Kali ini aku bertepuk tangan. Aku tahu jawabannya. Kujawab dengan mantap.
"Queen of Orchid. Karena ukurannya yang besar, 5-15 senti."
"That's right."
Aku senang karena jawabanku benar. Kembali aku menyibukkan diri menanam benih Cattleya. Selamat datang Cattleya, mulai sekarang kamu akan menghuni halaman rumahku.
Semut-semut nakal merayap naik ke lenganku. Lantaran terlalu fokus mengurus Cattleya, tak kurasakan kehadiran mereka. Calvinlah yang cepat tanggap.
"My Cattleya, ada semut di rambutmu. Sini..."
Aku kaget. Kepalaku tersentak maju ke depan. Pada saat bersamaan, Calvin mendekatkan wajahnya ke wajahku. Jari-jari lentiknya menyapu semut dari rambutku.
Ujung hidung kami bersentuhan. Sedetik. Tiga detik. Lima detik, kecanggungan menyeruak di antara kami. Wajahku memerah. Belum pernah aku sedekat ini dengan Calvin.