Calvin membuang muka. Dilarangnya Alea untuk khawatir. Sayangnya, Alea terlalu kritis untuk ditenangkan dengan kata-kata manis.
"Biar kutegur Sivia. Keterlaluan." kata Alea tak senang.
"Jangan, Alea. Sivia kena gangguan self injury. Dia tak tahu apa yang dilakukannya."
Mendengar itu, Alea mendengus. Bagaimana mungkin? Penyintas self harm atau self injury melakukan perbuatan itu dengan sesadar-sadarnya.
Aku setuju dengan Alea. Sivia sudah kelewatan. Teganya dia melukai tuanku berulang kali. Sayang sekali, aku hanya sebuah mobil. Biarlah, biar kupasrahkan urusan menegur Sivia pada Alea.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H