Bila yang tertulis untukku
Adalah yang terbaik untukmu
Kan kujadikan kau kenangan yang terindah dalam hidupku
Namun takkan mudah bagiku
Meninggalkan jejak hidupmu
Yang telah terukir abadi
Sebagai kenangan yang terindah
Betapa kagetnya Jose mendengar nyanyian itu. Pengucapan Bahasa Indonesianya tak kalah lancar.
"You can speak Bahasa!" serunya tak percaya.
"Iya, bisa kok. Kamu aja yang ajak aku ngobrol pakai Bahasa Inggris." sahut Andrio, tersenyum kecil.
Keduanya tertawa. Dalam waktu singkat, sepasang pemuda cilik beda etnis mulai lebur dalam keakraban. Mata sipit Jose dan mata bening Andrio yang ukurannya lebih besar saling lempar tatapan ramah. Tanpa merasa berbeda, tanpa merasa diri sendiri paling benar. Langit mendung di atas sana pun tersenyum menyaksikan dimulainya persahabatan keduanya.