"How's your week?" tanya Bunda Alea lembut.
"Normal," jawab Jose singkat.
Senyum penuh arti bermain di bibir Bunda Alea. "Kamu ini seperti Ayahmu."
Seperti Ayah? Biasanya, Jose bangga dipuji begitu. Kali ini tidak. Ayah Calvin yang selalu membuatnya merasa ditinggal-tinggal. Ayah Calvin yang menjauhkan Jose dari keluarga besar. Keluarga Ayah Calvin tak pernah menyukai Jose.
"Ok. Bunda pergi lagi ya. Take care."
Dengan satu kecupan kilat, Bunda Alea beranjak. Meninggalkan Jose sendirian.
Selepas kepergian Bunda Alea...
Prang!
Gelas kristal di atas meja belajar pecah. Pigura-pigura foto yang semula terpajang di dinding kini menjadi serpihan. Jose menusukkan pecahan gelas dan pigura ke tangannya. Bergantian ia lakukan semua itu.
Darah merembes ke karpet. Jose tidak merasakan sakit. Ia justru menikmatinya.
Luka adalah puncak kenikmatanku