Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Puisi untuk Sivia

19 Juli 2019   06:00 Diperbarui: 19 Juli 2019   06:11 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Pixabay.com

Kini, terungkaplah alasan Jose begitu semangat menjalani sesi terapi. Terjawab pula mengapa dia ingin punya adik. Ayah Calvin memaklumi, sangat memakluminya.

Ia tak marah ketika Jose menyembunyikan nama aslinya. Justru Ayah Calvin bangga. Jose low profile. Tak ingin menonjolkan prestise keluarga.

"Semua ada waktunya..." hibur Bunda Alea.

Ayah Calvin berbalik. Lembut mengangkat dagu istrinya. Otomatis mata mereka bertemu.

"Bagaimana bila jumlah pasir waktuku tidak cukup?" Ayah Calvin bertanya, pesimistis.

"Allah pemegang waktu. Allah menggenggam hati Jose. Kelak Ia akan menyelaraskan waktu dan pembalikan hati. Percayalah, Sayang. Kesedihan terurai pada waktunya."

Benar juga. Waktu milik Allah. Hati semua orang dalam genggamanNya. Buat apa risau?

"Di dekatmu aku tenang, Alea." ujar Ayah Calvin, memeluk Bunda Alea penuh cinta.

"Sensasi ketenangan darimu, lebih mudah diterima tubuhku." Bunda Alea mendesah, membalas pelukan pendamping hidupnya.

Jangan biarkan damai ini pergi. Jangan biarkan bunga-bunga cinta layu.

**   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun