Mohon tunggu...
Latifah Maurinta
Latifah Maurinta Mohon Tunggu... Novelis - Penulis Novel

Nominee best fiction Kompasiana Awards 2019. 9 September 1997. Novel, modeling, music, medical, and psychology. Penyuka green tea dan white lily. Contact: l.maurinta.wigati@gmail.com Twitter: @Maurinta

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Serial Calvin, Jose, Alea] Bukan Pelukan Terakhir

30 Juni 2019   06:00 Diperbarui: 30 Juni 2019   06:08 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bukan Pelukan Terakhir

Bola basket meluncur masuk ke dalam ring. Mulus, mulus sekali. Jose tersenyum puas. Tembakan terakhirnya begitu indah.

"Good job, my lovely son."


Sepasang suara bass dan mezosopran membuyarkan kesenangannya. Terpandang olehnya Ayah Calvin dan Bunda Alea berdiri bersisian. Tangan keduanya bertautan.

Kegembiraan Jose tak berlangsung lama. Cepat-cepat diambilnya bola, dimasukkannya ke dalam kotak, lalu dikuncinya kotak dengan nomor kombinasi. Kotak besar itu akan terkunci selamanya.

"Kamu masih bisa menulis dan main piano, Sayang." Ayah Calvin menghiburnya.

"Berhenti main basket bukan akhir segalanya." timpal Bunda Alea.

Dengan sedih, Jose menyimpan kotak itu. Lalu berjalan di tengah Ayah-Bundanya menuju rumah.

"Dokter Tian jahat. Masa Jose dilarang main basket seumur hidup?" protesnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun